Seperti berjalan di pinggir pantai yang selalu meninggalkan bekas, demikian pun saya ingin memastikan adanya bekas itu dalam diri peserta didik. Adakah bekas dari apa yang mereka lakonkan di luar kelas selama 45 menit?Â
Ataukah hanya mengalir seperti air dan berlalu seperti tiupan angin? Dan Alhamdulillah, bekas itu memang sungguh ada. Setiap orang mengutarakan kesan yang menarik dan merasa senang. Mereka mencoba menemukan kaitan antara pokok pelajaran yang sudah diterima dengan aktivitas yang baru saja mereka lakukan.
Dok Pribadi
Hal menarik pun lahir dari refleksi-refleksi mereka, bukan saja tentang salah satu bidang studi tetapi menyangkut lintas bidang studi yang mereka pelajari. Mereka berbicara tentang fotosintesis dan dedaunan yang menghasilkan Oksigen, tentang interaksi dan komunikasi di antara mereka, dan berakhir pada sebuah kesadaran rohani yang cukup dalam untuk siswa/ibseringkat SD, bahwa segala yang indah, yakni pepohonan, bunga, rerumputan, burung dan sebagainya adalah ciptaan Tuhan yang patut disyukuri. Peserta didik kelas 5 memiliki kesadaran sejauh ini tentu sangat luar biasa. Tidak salah lagi. Negeri ini kan disebut negeri surplus agama. Heheheh.Â
Ok...lanjut..
Di akhir pelajaran saya menerangkan maksud dari semua yang mereka lakukan. Saya mengarahkan mereka untuk menemukan diri terus menerus lewat berbagai hal yang positif.Â
Belajar banyak hal dengan tekun, semangat dan dengan sukacita adalah jalan menemukan diri. Sebab hidup manusia itu tidak lain adalah peziarahan tanpa henti untuk mencari dan menemukan arti dan makna hidup itu sendiri. Aktivitas di luar kelas hanyalah sebatas ilustrasi tentang hidup manusia. Setiap orang berziarah tanpa henti untuk menemukan arti dan makna hidupnya sendiri. Kalian adalah saudara kelana.Â
Kita semua adalah saudara dan saudari Kelana!
Jatibening, Bekasi, Jawa Barat - Jum'at, 10 Juni 2022
Tantangan Menulis Setiap Hari - #Harike-1: 10 Juni 2022