Mohon tunggu...
Laila Musfidatul Ikromah
Laila Musfidatul Ikromah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030065 UIN Sunan Kalijaga

Suka jalan-jalan, hunting foto✨

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Warung Nasi Kuning dan Lotek: Menjelajahi Cita Rasa Tradisional di Sudut-sudut Yogyakarta

23 Juni 2024   13:08 Diperbarui: 23 Juni 2024   14:20 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta, kota yang terkenal dengan kekayaan budaya dan kulinernya, menyimpan banyak cerita di balik warung-warung kecil yang menjajakan makanan sederhana. Di tengah hiruk pikuk Kota Yogyakarta, tersembunyi sebuah warung sederhana yang menyajikan cita rasa tradisional yang autentik.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini tidak hanya menjadi bagian integral dari lanskap kuliner kota, tetapi juga mewakili semangat kewirausahaan dan pelestarian warisan kuliner Jawa.

"Warung Bulik Anik", sebuah kedai yang menjajakan nasi kuning, lotek serta rice bowl ini, terletak di daerah jalan Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta ini menjadi oase bagi para pecinta kuliner yang ingin merasakan masakan rumahan khas Jawa yang lezat.

Di Yogyakarta, nasi kuning memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. Berbeda dengan daerah lain, nasi kuning Yogyakarta sering disajikan dengan urap, sambal goreng kentang, telur, dan ayam suwir. Beberapa warung bahkan menambahkan sentuhan lokal dengan menambahkan gudeg atau sambel goreng krecek.

Anik, seorang perempuan yang merupakan pemilik "Warung bulik Anik" yang berlokasi di jalan Nologaten tersebut berbagi ceritanya, "Saya sudah berjualan nasi kuning selama 12 tahun. Resep ini turun-temurun dari nenek saya. Yang membedakan nasi kuning kami adalah penggunaan santan dan daun salam yang membuat aromanya khas."

Anik, sang pemilik warung, telah menjalankan usahanya selama lebih dari 12 tahun. Dedikasi dan kecintaannya terhadap masakan Jawa terlihat jelas dalam setiap hidangan yang disajikannya.

Suasana warung yang sederhana dan ramah membuat pengunjung merasa seperti sedang makan di rumah sendiri. Anik dan stafnya yang ramah selalu menyambut pelanggan dengan senyuman dan keramahan.

Lauk-lauk yang disajikan di “Warung Bulik Anik” (dokumentasi pribadi)
Lauk-lauk yang disajikan di “Warung Bulik Anik” (dokumentasi pribadi)

Nasi kuningnya gurih dan pulen,dipadukan dengan berbagai lauk pauk seperti ayam suwir, tempe orek, sambal goreng ati, dan telur rebus. Aroma rempah yang khas menggoda selera dan membangkitkan kenangan masa kecil.

Nasi kuning di Yogyakarta tidak hanya menjadi makanan sehari-hari, tetapi juga sering hadir dalam acara-acara penting seperti kenduri atau syukuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun