Tak hanya itu, kepadatan lalu lintas hingga berjam-jam mereka harus berada di tengah jalan, tidak menyusutkan niat mereka untuk tetap melanjutkan perjalanannya ke Dieng.
Kemacetan terjadi salah satunya diakibatkan karena adanya akses jalan yang sempit, terutama dari arah Kabupaten Wonosobo. Kurangnya pembangunan serta peningkatan jalan yang dilakukan oleh pemerintah. Sedangkan, banyak kendaraan yang diparkirkan di pinggir jalan mengakibatkan arus lalu lintas menjadi terhambat.
Di hari ke-5 lebaran, jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Dieng berangsur mulai menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya. Namun, beberapa wisata masih terus penuh dengan para wisatawan.
Arus lalu lintas yang semulanya mengalami kemacetan hingga berkilo-kilo meter panjangnya, kini mulai relatif lancar, baik dari arah Wonosobo ke Dieng atau sebalik nya dari Dieng ke Wonosobo.
Kepadatan wisatawan di kawasan Dieng sudah mulai terjadi sejak hari ke-3 dan hari ke-4 lebaran. Wisatawan memanfaatkan waktu libur lebarannya untuk berwisata ke kawasan Dataran Tinggi ini yang terkenal akan keindahan alamnya.
Namun tak menutup kemungkinan jika para wisatawan tetap akan berkunjung ke Dieng meski waktu libur panjang telah usai sejak Senin, 15 April 2024.
Jalan serta wisata Dieng akan terus dikunjungi oleh para wisatawan karena kearifan budaya lokal yang menyimpan banyak cerita sejarah serta keindahan alamnya yang unik.
Salah satu wisata yang masih banyak dikunjungi oleh para wisatawan ialah Kawah Sikidang dengan jembatan panjang yang menyusuri kawasan tersebut sebagai ikoniknya.
Pasalnya, Kawah Sikidang banyak diburu karena spot indahnya. Disana kita bisa melihat semburan panasnya air kawah yang mendidih bercampuran dengan belerang secara langsung dengan uap putih tebalnya yang bertebaran ke langit.
Kawah Sikidang tidak menyerupai kawah pada umunya, tidak seperti kawah Ijen di Banyuwangi atau Kawah Putih di Bandung.