Mohon tunggu...
Laila Musfidatul Ikromah
Laila Musfidatul Ikromah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030065 UIN Sunan Kalijaga

Suka jalan-jalan, hunting foto✨

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menikmati Cappadocia Lokal di Tengah Asiknya Libur Lebaran

16 April 2024   02:59 Diperbarui: 16 April 2024   03:10 1455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Proses yang diperlukan untuk membuat balon udara ini bisa dibilang cukup lama, kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 2 bulan jika di total keseluruhan. Akan tetapi, untuk pengumpulan bahan-bahannya sudah dimulai dari tahun kemarin. Kami para remaja Desa Gondang dalam mengerjakannya disela-sela pada saat kami memiliki waktu luang".

"Serta untuk dananya kurang lebih mengahabiskan sekitar Rp1.000.000,00. Namun, kami dari para remaja maupun warga desa tidak sama sekali mengeluarkan biaya atau iuran sepeserpun. Kami kebetulan memiliki donatur yang membiayai seluruh kebutuhan pembuatan balon ini. Kami para remaja hanya dikerahkan untuk membuat kerangka serta proses pembuatan balon dari awal hingga finishing", tambahnya.

Dalam wawancara tambahannya, Naufal menjelaskan festival Balon Udara di Desa Kaliasem yang digelarkan dalam 2 hari tersebut  diselenggarakan oleh karang taruna dari Desa Gondang. Dengan tema yang diangkat yaitu "Gondang Ballon Culture Festival".

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dalam hal ini, karena team yang diikuti Naufal merupakan warga asal Desa Gondang, maka khusus untuk pameran balon udara dari desanya tidak dikenakan tarif pendaftaran festival. Namun, untuk peserta lainnya, terutama yang dari luar wilayah Gondang, memungkinkan dikenakan tarif pendaftaran festival. Untuk biaya pendaftarannya dikathui oleh panitia penyelenggara.

Dan, kebetulan untuk Gondang Culture Festival ini tidak diadakan perlombaan atau bisa dibilang tidak ada pemenang dalam festival tersebut. Mereka ikut berpatisipasi hanya untuk memamerkan karya mereka serta hanya sekedar membuat senang-senang dalam edisi libur lebaran. Namun, dari panitia penyelenggara mengadakan doorprize untuk para peserta maupun para pengunjung yang datang ke lokasi festival tersebut. 

Sedangkan untuk balon yang mereka pamerkan, setelah festival ini selesai, mereka akan menyimpan balonnya dengan dilipat-lipat rapih kemudian di masukkan ke dalam box/koper khusus yang sudah mereka siapkan tersendiri.

Balon yang masih layak akan mereka pamerkan pada festival berikutnya jika kondisinya masih memungkinkan serta jika tidak banyak yang rusak. Namun jika kondisi balon sudah lusuh serta sudah banyak kerusakan, mereka akan membuangnya kemudian membuat balon yang baru untuk mengikuti festival selanjutnya.

Wawancara kepada salah satu peserta festival, Naufal (Dokumentasi Pribadi)
Wawancara kepada salah satu peserta festival, Naufal (Dokumentasi Pribadi)

Demi melihat warna-warni balon-balon yang diterbangkan, para pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk , karena festival itu gratis. Namun, pengunjung hanya akan dikenakan tarif untuk membayarkan parkir kendaraan yang mereka bawa.

Sebagai informasi tambahan,  balon yang terbang di udara juga tidak bisa dinaiki/ditumpangi, melainkan hanya bisa di saksikan dari bawah atau hanya bisa diabadikan melalui video drone.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun