Mohon tunggu...
Fida Rosanah
Fida Rosanah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Bachelor of international Relations at University of Technology Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana sih, Pandangan Masyarakat Tiongkok terhadap Pemerintahannya?

13 November 2022   09:39 Diperbarui: 13 November 2022   09:42 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Figure 1 Hubungan antara responden dengan referensi kebijakan

Bagaimana Opini Masyarakat China Terhadap Pemerintahan serta Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah China

China merupakan sebuah negara yang terletak di wilayah Asia Timur dengan perkembangan ekonomi serta infrastruktur yang terbilang sangat cepat tumbuh. Negara ini dipimpin oleh seorang Presiden, dengan 4 kekuasaan tinggi seperti Badan Eksekutif, Perwakilan, Kehakiman, serta Badan Pengawas Presiden. Ideologi yang dianut adalah komunisme, dan seringkali disebut sebagai negara yang otoriter dengan Sebagian kekuasaan dikuasai oleh Partai Komunis China (PKC). Presiden tidak memiliki kewenangan yang sama selayaknya presiden di negara demokratis, Presiden China memiliki kewenangan untuk melantik anggota Badan Eksekutif, dan Perdana Menteri. Perbandingan partai diluar PKC adalah 30%, dengan 70%nya diisi oleh anggota partai komunis. Karena kekuasaan politik serta pemerintahan yang dikuasai oleh Partai Komunis China, partai tersebut memiliki kewenangan untuk melakukan proses rekrutmen yang dilakukan secara internal partai terutama dalam pemilihan Presiden China.

Pada saat masa pemerintahan Deng Xiaoping (1978-1989), China mulai mereformasi ekonominya serta mulai bergabung dengan perekonomian pasar bebas dalam percaturan perdagangan dunia. Pemerintahan yang semulanya Komunis murni yang dibawa oleh Mao Zedong mulai diubah menjadi lebih liberal sehingga disebut sebagai komunisme ala China. Suasana yang ada di China dapat tergolong mencekam, karena hak-hak suara publik dibungkam. Seperti kejadian yang sudah terjadi misalnya, seperti pada peristiwa Tianmen. Pada Peristiwa tersebut sudah 33 tahun berlalu sejak 4 Juni 1989, banyak warga China yang berkumpul dalam sebuah lapangan luas. Mereka menuntut untuk terjadinya demokratisasi yang berujung direspons represif oleh Pemerintah. Ribuan mahasiswa yang melakukan demonstrasi ditangkap dan sisanya ditembaki oleh Angkatan bersenjata China. Jumlah korban pada peristiwa tersebut tidak pernah dikonfirmasi secara resmi oleh pemerintah China, namun diperkirakan ada ratusan korban yang tewas hingga dapat ribuan seperti yang dilaporkan oleh laporan tidak resmi media luar China.

Adanya rekam sejarah yang kelam dimana orang-orang yang menentang komunis terseebut, membuat masyarakat menjadi semakin takut untuk bersuara. Banyak sekali cctv di seantero kota-kota dan wilayah China sebagai bentuk pengawasan dan hanya di toilet saja yang tidak terdapat cctv. Masyarakat yang pro terhadap demokrasi dan menentang adanya komunisme di China melakukan pertentangannya di dalam toilet tersebut dengan menulis kata perlawanan. Ada beberapa opini atau pendapat dari masyarakat China yang dikumpulkan oleh media-media luar mengenai pendapatnya terhadap pemerintahan China seperti yang dipaparkan pada artikel dari Center For Strategic and International Studies, Brookings, dan The Harvard Gazette.

Ditemukan beragam pandangan tentang banyak topik kebijakan, menunjukkan bahwa warga China tidak selalu mendukung pilihan pemerintah. Pendapat publik yang dikumpulkan lebih mendukung adanya liberalisasi dan tidak sejalan dengan partai. Banyak yang mendukung dengan perasaan nasionalisme, namun banyak juga yang mendukung adanya reformasi ekonomi serta liberalisme ekonomi. Bagi yang mendukung atas pemerintahan yang ada, berasal dari mereka yang secara langsung memperoleh manfaat dari kebijakan pemerintah dan dekat dengan pusat kekauasaan menentang liberalisme dan mendukung rezim (Kennedy, 2022)

Figure 1 Hubungan antara responden dengan referensi kebijakan
Figure 1 Hubungan antara responden dengan referensi kebijakan

Pada penelitian yang dilakukan oleh Harvard Gazette, menggunakan responden daerah kaya seperti perkotaan besar dan pesisir China. Hasil menunjukkan bahwa,warga daerah kaya yang merupakan pemenang dalam globalisasi dengan keuntungan yang tinggi memiliki tingkat kesukaan terhadap pemerintah yang sangat tinggi dibandingkan dengan daerah provinsi pedalaman yang kurang berkembang (Harsha, 2020). Namun, pada survei di tahun 2016 Harvard Gazette, mengungkapkan bahwa sekitar sepertiga responden mengajukan keluhan terhadap pemerintah jika mereka merasakan adanya dampak negative yang signifikan terhadap polusi udara.

Sistem pemerintahan China yang dapat tergolong otoriter dan komunis, memiliki dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat China. Masyarakat akan cenderung lebih hati-hati dalam menyuarakan pendapatnya terutama dalam kaitannya dengan politik dan kebijakan yang dianut pemerintah. Dalam kaitannya dengan pendapat masyarakat terhadap perpolitikan China, didapatkan hasil bahwa tidak semua masyarakat China mendukung adanya perpolitikan yang ada di China. Tidak sepenuhnya masyarakat juga mendukung akan adanya pilihan pemerintah. Kebanyakan masyarakat China akan mendukung bagaimana pemerintah berjalan jika memang menguntungkan mereka. Selama Kebijakan dan politiknya dapat mensejahterakan dan membawa mereka ke level kehidupan lebih baik, mereka akan mendukung. Dan sebaliknya, jika kebijakan yang dikeluarkan pemerintah berimplikasi terhadap kesehatan maupun kehidupan masyarakat, mereka akan cenderung menentang.

Masyarakat yang mendapat manfaat langsung akan adanya kebijakan-kebijakan pemerintah China akan cenderung menyukai dan mendukung rezim. Bahkan pada daerah pedesaan yang jauh dari perkotaan  didapatkan opini bahwa mereka optimis akan adanya ketidaksetaraan dengan daerah yang lebih maju. Hal ini dikarenakan kesenjangan ini ditutupi oleh kepuasan masyarakat akan kebijakan pemerintah dalam memberikan perawatan Kesehatan, kesejahteraan, serta pendidikan, serta perbaikan jalan beraspal perkapita.

Referensi

Harsha, D. (2020, July 9). The Harvard Gazette. Diambil kembali dari Taking China's Pulse: https://news.harvard.edu/gazette/story/2020/07/long-term-survey-reveals-chinese-government-satisfaction/

Kennedy, I. M. (2022, February 9). CSIS: Center for Strategic and International Studies. Diambil kembali dari Public Opinion in China: A Liberal Silent Majority?: https://www.csis.org/features/public-opinion-china-liberal-silent-majority

Yun Sun. (2011, December 13). Brookings. Diambil kembali dari Chineese Public Opinion: Shaping China's Foreign Policy, or Shaped by It?: https://www.brookings.edu/opinions/chinese-public-opinion-shaping-chinas-foreign-policy-or-shaped-by-it/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun