Mohon tunggu...
Adik Wibowo
Adik Wibowo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Beyond Blogging

Salam! Saya Adik Wibowo, berlabuh di pelabuhan terakhir yaitu Home Sweet Home sambil belajar berliterasi, ngomong di depan kelas untuk trainee perhotelan kapal pesiar dan english MedWist, sarasehan di pendopo bersama komunitas seni budaya. Mengembara selama belasan tahun menjelajah dunia terfasilitasi lantaran menjadi kru kapal pesiar bidang perhotelan. Adalah sangat tidak fair apabila kenangan, pengalaman itu hilang tertelan masa begitu saja. Di sini ingin hati berbagi literasi agar tetap menginspirasi atau menambah perspektif terhadap perjalanan, pengalaman maupun sudut pandang. Terimakasih kepada semua yang telah membaca setiap teks - semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

UMKM Rambak Mbak Eti Dalangan Sukoharjo Naik Kelas

3 Oktober 2024   08:01 Diperbarui: 3 Oktober 2024   08:15 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengusaha rambak Mbak Eti Tawangsari tepatnya di Desa Dalangan sangat berkembang, dilihat dari pesanan-pesanan yang diterimanya. Mbak Eti telah memiliki jaringan pasar yang jelas di wilayah Kabupaten Sukoharjo, mulai dari warung, rumah makan, outlet maupun kantor-kantor. Selain itu pesanan dari perorangan yang menjadi reseller.

Pada momentum hari besar seperti lebaran, ramadhan permintaan naik.

Rambak Mbak Eti diproduksi dari tepung tapioka tanpa bahan kimia. Tidak ada pemutih yang digunakan. Pengeringan sepenuhnya mengandalkan sinar matahari (sun dried). Biasanya sekali pengeringan dibutuhkan waktu hingga sepuluhan hari dengan kondisi matahari sangat terik. Rasanya renyah yang dihasilkan dari bumbu-bumbu saat pengolahan.

Rambak atau kerupuk berbahan tapioka itu menghasilkan pori-pori yang tidak rapat, sehingga rambak tersebut akan berasa lebih mudah hilang di di mulut saat kita makan.

Rambak itu memang dindikasi dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, tetapi sisi lainnya adalah rendah kalori. Untuk itu, rambak tidak menimbulkan kegemukan.

Rambak berbahan tepung tapioka ini terbilang murah karena bahan dasarnya tidak menggunakan kulit sapi. Ini menjadi camilan yang cukup merakyat. Berpadu dengan makan inti seperti mie ayam, bakso, nasi lauk maupun menu khusus rambak produksi Mbak Eti ini cukup sensasional.

Sebagai pelaku UMKM Mbak Eti semangat untuk ikut bergabung di komunitas, Bimtek, Pendampingan Halal dan sebagainya.  Tidak heran jika rumah produksi rambaknya dikunjungi banyak orang untuk melihat secara dekat cara dan bagaimana pengolahan, selain membuka diri untuk senantiasa berbagi pengalaman agar usahanya semakin lebih baik.

Indri Ratnaningsih, S.Ak sebagai Pengurus Asia Council For Small Business (ACSB) Kabupaten Sukoharjo dan juga berkapasitas sebagai Pendamping Kepengurusan Halal menyampaikan bahwa, "Dengan melegalitaskan produk UMKM dan sertifikat halal, maka usaha kita bisa naik kelas. Akan lebih mudah mendapatkan ijin edar sehingga produk kita bisa masuk ke supermarket selain ke pasar tradisional".

"This is an amazing cracker, I haven't tasted before". Ucap Guylane  mitra native LPK. MedWist Sukoharjo saat diajak Indri Ratna mengunjungi rumah produksi rambak Mbak Eti di Desa Dalangan Tawangsari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun