Pada masa pandemi Covid 19 ini sangat memperihatinkan dari segi Kesehatan, Pendidikan dan segi Ekonomi salah satunya yaitu banyak masyarakat kehilangan pendapatan karena adanya sistem lockdown, pengurangan karyawan dan ditutupnya sementara objek wisata yang sangat merugikan bagi pelaku usaha UMKM. Namun pada saat ini masa pandemi Covid 19 sudah memasuki tahap untuk pemulihan baik dari segi Kesehatan dan ekonomi.
Oleh karena itu program pengabdian kepada masyarakat (KKN) kali ini yang di Lakukan oleh Mohamad Ficky Saputra salah satu mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sangat berfokus pada Pemulihan dan Penguatan Ekonomi Pasca Pandemi.
Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (KKN) kali ini salah satu mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya membuat sebuah Rancangan Pendampingan Pembuatan BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan Dalam Ember).Â
Kegiatan ini didasari karena mayoritas warga di sini berprofesi sebagai buruh pabrik di karenakan wilayah tersebut merupakan Kawasan industri yang berakibat kurangnya minat dan wawasan warga untuk membuat BUDIKDAMBER dan stigma masyarakat tentang pemeliharaan ikan yang sangat sulit dan ribet.
Program pengabdian kepada masyarakat (KKN) ini dilaksanakan di dusun Driyorejo Rt 03 Rw 02, Gresik yang di laksanakan kurang lebih selama satu setengah bulan dengan tujuan untuk memberikan penyuluhan sosial atau sosialisasi sekaligus memberikan edukasi terkait pembuatan budidaya ikuan lele dan tanam sayur dalam satu wadah yaitu dengan media ember atau yang biasa di sebut dengan BUDIKDAMBER.Â
Dalam rangka mampu untuk mendongkrak ekonomi dan di harapkan bisa menjadi ketahanan pangan keluarga serta dapat di jadikan media inspirasi bagi para pemuda anggota APDD (Aliansi pemuda dusun Driyorejo) di dusun Driyorejo supaya lebih produktif lagi dan dapat menjadi contoh bagi masyarakat dusun Driyorejo.
Menurut Bapak Juli Nursandi, S.Pi, M.Si dari Politeknik negeri Lampung. Budikdamber atau Budidaya Ikan dalam Ember merupakan teknik pengembangan dari aquaponik dimana ikan dan tanaman diperlihara secara bersama-sama dalam satu tempat atau wadah. Sehingga dapat mejadi sumber pemasok kebutuhan protein hewani dan nabati dalam satu siklus produksi yang sama. Budikdamber  tidak memerlukan lahan yang luas sehingga apabila hanya memiliki lahan sempit juga bisa melakukan kegiatan tersebut. BUDIKDAMBER sendiri tidaklah sulit untuk dilakukan serta alat dan bahan yang digunakan mudah ditemukan sehingga akan sangat mudah dilakukan secara individu.
Budikdamber sendiri mempunyai beberapa keunggulan antara lain sebagai berikut :
- Budidaya ini selain kita memanen ikan kita juga bisa menanam kangkung didalam satu wadah / ember.
- Tidak diperlukannya pemberian pupuk pada tanaman, Nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman berasal dari kotoran ikan di dalam air yang ada dalam satu wadah ember.
- Budikdamber juga tidak membutuhkan tanah sebagai media tanam. Sebagai tempat tumbuh tanaman bisa menggunakan media seperti rockwool, batu kerikil, spons, arang batok kelapa atau arang kayu.
- Keuntungan dari budidaya ikan dalam ember adalah hemat energy, karena tidak memerlukan aliran listrik seperti yang dilakukan pada budidaya hidroponik/aquaponik dan tidak perlu suplai oksigen maupun sirkulasi air kolam.
- Teknik budikdamber ini sangat menguntungkan dengan modal yang sedikit, kita dapat memproduksi hasil yang lumayan. Dengan ember yang berukuran 80 liter air kita bisa menebar benih sekitar 50-80 ekor ikan lele.
- Keunggulan lain dari Budikdamber ini adalah tidak serumit sistem akuaponik, hemat air, zero waste, menggunakan peralatan sederhana dan tidak menggunakan bahan kimia.
- Pengelolaan Budikdamber ini relatif mudah, bahkan bisa digunakan sebagai alternatif pembelajaran anak-anak sejak usia SD, tentunya dengan bimbingan orang dewasa.
- Budikdamber bisa berfungsi sebagai lahan pekarang sebagai warung hidup. Bisa menyediakan sayuran dan sumber protein dalam bentuk segar yang tersedia setiap saat.
BUDIKDAMBER sendiri tidaklah sulit untuk dilakukan serta alat dan bahan yang digunakan mudah ditemukan antara lain sebagai berikut :
- Ember ( yang kami gunakan ukuran 80 liter)
- Solder
- Tang
- Kawat baja
- Gelas plastik (10 gelas / ember)
- Arang batok kelapa
- Kran air pembuangan
- Benih / bibit Kangkung
- Bibit Lele
- Pakan ikan (pelet)
- cairan EM 4 Penghilang bau air
Untuk Langkah-langkah proses pembuatan BUDIKDAMBER ini relatif mudah, bahkan bisa digunakan sebagai alternatif pembelajaran anak-anak sejak usia SD, tentunya dengan bimbingan orang dewasa, berikut merupakan Langkah-langkah pembuatan BUDIKDAMBER.
- Siapkan 10 -- 15 gelas plastik untuk penggunaan 1 ember lalu lubangi gelas tersebut menggunakan solder, lubang tersebut berfungsi sebagai masuknya air nutrisi yang akan di serap oleh akar sayur kangkung
- Tanam benih kangkung  sampai tumbuh sepanjang 15 cm lalu pindahkan kangkung ke gelas plastik yang di lubangi tadi
- Selanjutnya masukan arang batok kelapa ke gelas plastik sebagai nutrisi alami tambahan untuk sayur kangkung
- Potong kawat baja sepanjang 12 cm sebagai pengait gelas untuk di gantungkan ke tepi ember
- Siapkan ember yang berukuran 80 liter lalu lubangi atas ember sebagai pembuangan air hujan lalu isi air sampai menyentuh lubang atas ember selanjutnya diamkan air selama 1-2 hari
- Rangkai gelas plastik yang telah di tanami kangkung pada tepi ember
- Masukan benih ikan lele secara perlahan
Untuk Proses pemeliharaannya sangat mudah sekali yaitu dengan di tempatkan pada tempat yang memiliki sinar pencahayaan matahari langsung untuk proses penggantian air bisa di Lakukan selama 5 hari sekali agar ikan lele tidak stress karena pengaruh air yang sudah keruh, untuk pemberian pakan lele dapat diberi sebanyak 3 kali dalam sehari dalam waktu yang tepat untuk masa panen kangkung dan ikan lele di lakukan dalam waktu yang berbeda untuk kangkung sendiri membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan dari masa tanam dan untuk ikan lele membutuhkan hampir 3-4 bulan untuk di panen tergantung pemilihan benih ikan lele dan pakan yang bagus.
Dengan di laksanakannya kegiatan pengabdian ini di harapkan mampu mendongkrak ekonomi warga dapat sedikit membaik pasca pandemi Covid 19 ini serta dapat di jadikan media inspirasi bagi para pemuda anggota APDD (Aliansi pemuda dusun Driyorejo) di dusun Driyorejo supaya lebih produktif lagi.
Peserta : Mohamad Ficky Saputra (1421800055)
DPL : Royyan Firdaus, ST., MT
Mitra : APDD (Aliansi Pemuda Dusun Driyorejo) dan Masyarakat Dusun Driyorejo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H