Orang Minang dikenal memiliki reputasi sebagai perantau sejak dulu dan pandai sekali dalam berdagang. Tradisi merantau telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan orang Minang. Didorong oleh kondisi geografis, ekonomi, dan budaya yang mempengaruhi pola hidup masyarakat Minangkabau. Ketika merantau, kebanyakan orang Minang selalu berdagang, salah satunya dengan cara membuka usaha kulineran khas minang. Salah satu contohnya adalah Sate Padang Bang Kumis Batusangka.
Sate Padang Bang Kumis Batusangka merupakan salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Sumatera Barat yang berhasil menancapkan namanya di Yogyakarta, kota yang dikenal sebagai Kota Istimewa. Pemilik dari UMKM ini adalah orang Minangkabau asli, yaitu Mexsi Mutia Rissa yang berasal dari Batusangka.
Batusangka sendiri merupakan sebuah daerah di Sumatera Barat dan merupakan ibu kota yang terletak di dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Tanah Datar, yang juga merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Tanah Datar. Kota ini berada pada tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Lima Kaum, Kecamatan Tanjung Emas, dan Kecamatan Sungai Tarab.Â
Usaha sate Padang ini sudah ada sejak tahun 2018 lalu. Awalnya, usaha ini masih berbentuk gerobak pangkalan. Seiring berjalannya waktu, sate Padang Bang Kumis Batusangka ini sudah mempunyai gerai dan memiliki empat cabang yang tersebar di berbagai tempat di Yogyakarta.
1. Cabang yang pertama ada di Jl. Menteri Supeno No. 12C, Sorosutan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta (utara Print Shop).
2. Cabang kedua di Jl. Pleret KM 2.3 (Selatan SPBU Balong).
3. Cabang ketiga di Jl. Laksda Adisucipto Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman (utara Apotek Kimia Farma).
4. Cabang keempat di Jl. Kaliurang No.6, RW.40, Manggung, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman.
Sate Padang Bang Kumis Batusangkar terkenal dengan kuahnya yang kaya akan rempah. Proses pengolahan yang teliti dan dedikasi dalam menjaga resep asli membuat bumbu ini memiliki rasa yang kompleks dan mendalam, menjadikannya ciri khas yang sulit ditandingi.
Daging yang digunakan untuk sate adalah daging sapi pilihan yang dipilih dengan teliti. Sebelum dibakar, daging direndam dalam bumbu rempah agar meresap sempurna hingga ke serat-seratnya. Proses pembakaran menggunakan arang kelapa memberikan aroma khas dan menjaga kelezatan daging tetap terjaga. Hasilnya adalah sate dengan tekstur empuk dan cita rasa yang kaya.
