dan biasanya juga diiringi dengan kesenian reog ponorogo atau barongan. Tujuan dari tradisi ini yaitu mengungkap rasa syukur kepada sang pencipta. Selain itu, kirim doa kepada para leluhur yang dihormati di lingkungan tersebut. Setelah diarak bersama, para warga akan berdoa bersama dan berebut isi dari tumpeng tersebut yang berisi jajanan tradisional. Selain tradisi Nyandran, masih banyak juga kegiatan yang dilakukan warga setempat juga,Â
diantaranya biasanya yaitu melakukan tradisi ziarah sekaligus bersih -- bersih makam, serta melakukan pertunjukan wayang, dan juga mengadakan megengan. Megengan sendiri memiliki makna yang dalam yakni kata megengan berasal dari kata megeng yang artinya menahan. Hubungan dan maksut dari arti kata menahan sendiri yaitu dengan Ramadhan terkait ibadah puasa yang arti puasa itu sendiri imsak atau menahan.Â
Kegiatan megengan ini juga merupakan tradisi memberikan berkat atau makanan kepada tetangga, salah satu makanan atau jajanan terkenal yang ada di dalamnya yaitu kue apem. Kue Apem adalah makanan yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan telur, santan, gula dan tape serta sedikit garam kemudian dipanggang. Serta memiliki rasa yang manis dan gurih. Bentuknya mirip serabi, hanya saja lebih tebal.Â
Kata apem sendiri berasal dari bahasa Arab afuum yang berarti pemberian maaf (ampunan) atau pengayoman. Disebutkan, tradisi ini bertujuan untuk mensucikan diri agar mendapat ampunan di Bulan Ramadan. Kegiatan - kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dan memperkuat jalinan silaturahmi sesama manusia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H