Mohon tunggu...
Fibri Dwi kusuma
Fibri Dwi kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sriwijaya

Perkenalkan nama saya Fibri Dwi Kusuma mahasiswa Ilmu Kelautan di Universitas Sriwijaya. Saya memiliki minat besar terhadap ekosistem laut dan berbagai isu terkait konservasi lingkungan. Saat ini, saya aktif memperdalam pengetahuan mengenai sumberdaya kelautan dan berupaya untuk berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan laut di Indonesia. Saya lahir pada 3 Februari 2006 dan merupakan anak kedua dari dua bersaudara. saya bercita-cita untuk menjadi bagian dari generasi muda yang berperan dalam pelestarian kekayaan alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengungkap Rahasia Propagasi Akustik Bawah Air

22 Oktober 2024   21:02 Diperbarui: 22 Oktober 2024   22:04 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.fisheries.noaa.gov

Suara bergerak lebih cepat di bawah laut dibandingkan di udara. Fenomena ini dikenal sebagai propagasi suara bawah laut, dan memiliki peran yang sangat penting dalam eksplorasi, komunikasi, serta pelestarian lingkungan laut. Memahami bagaimana suara menyebar di dalam air telah memungkinkan berbagai penemuan luar biasa, mulai dari penemuan kapal karam hingga pengembangan teknologi sonar yang membantu memantau kondisi dasar laut.

Propagasi suara bawah laut terjadi ketika gelombang suara merambat melalui air, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, kedalaman, dan salinitas. Berbeda dengan cahaya yang cepat meredup di dalam air, gelombang suara dapat merambat hingga ratusan bahkan ribuan kilometer, menjadikannya alat utama untuk komunikasi dan penelitian di laut dalam.

Salah satu penerapan penting dari propagasi suara bawah laut adalah pada teknologi sonar. Dengan memanfaatkan prinsip ini, para ilmuwan dan peneliti dapat memetakan dasar laut dengan akurasi tinggi. Ini tak hanya digunakan untuk menemukan sumber daya alam seperti minyak dan gas, tetapi juga untuk tujuan konservasi, seperti melacak pergerakan hewan laut migrasi dan memonitor perubahan habitat bawah laut akibat perubahan iklim.

Selain itu, propagasi suara bawah laut juga membantu dalam pengelolaan lalu lintas laut. Dengan sistem akustik yang canggih, kapal selam dan kapal dagang dapat berkomunikasi satu sama lain, menghindari tabrakan di laut lepas. Teknologi ini juga berperan dalam operasi penyelamatan di laut, terutama dalam pencarian pesawat atau kapal yang hilang.

Namun, seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia di laut, polusi suara menjadi ancaman besar bagi hewan laut yang bergantung pada suara untuk bernavigasi dan berkomunikasi. Para ilmuwan kini mengembangkan metode untuk meminimalkan dampak negatif polusi suara tersebut, agar propagasi suara bawah laut tetap dapat dimanfaatkan tanpa merusak keseimbangan ekosistem laut.

Dengan kemampuan untuk menyebar sejauh ribuan kilometer, propagasi suara bawah laut telah membuka cakrawala baru dalam penelitian dan teknologi maritim. Masa depan eksplorasi laut, penelitian ilmiah, dan perlindungan ekosistem bergantung pada bagaimana kita memahami dan mengelola fenomena alam yang luar biasa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun