Usaha Warisan Keluarga
Industri Rumahan Kacang Sihobuk biasanya usaha turun temurun, seperti yang digeluti Boru Situmeang. Wanita paruh baya ini menyampaikan usaha yang digelutinya merupakan warisan keluarga.
Selain melanjutkan usaha keluarga, baginya menggeluti usaha kacang sihobuk cukup menjanjikan dan cukup potensial jika dikelola dengan baik. Selain bahan baku yang mudah didapatkan, permintaan akan Kacang Sihobuk juga stabil. Apalagi dengan telah dioperasionalkannya Bandara Silangit.
Bagi Boru Situmeang, omset usaha kecil dan menengah yang dikelolanya akan meningkat ketika distribusi produk semakin mudah. Kacang Sihobuk memang sudah merambah hingga pulau jawa seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Denpasar hingga Jayapura bahkan luar negeri. Akan tetapi distribusi ini tidak lebih karena para perantau dari kawasan Tapanuli menjadikan Sihobuk sebagai oleh-oleh. Untuk itu dibutuhkan langkah-langkah masif sehingga Kacang Sihobuk menjadi komoditi unggulan dari Tapanuli Utara yang merambah pasar di luar Tapanuli Utara.
Era Globalisasi dan dunia digital sesunggunya memungkinkan Kacang Sihobuk menjadi Komoditi yang dapat bersaing dipasaran nasional bahkan internasional. Melalui penjualan online tentunya, disinilah peran JNE sebagai perusahaan jasa pengiriman yang telah mempunyai jaringan hingga 6000 lokasi dapat menjalin kemitraan dengan Boru Situmeang dan pelaku usaha Kacang Sihobuk lainnya untuk mendistribukan Sihobuk ke seantero Nusantara dan luar negeri.
Melalui kemitraan, JNE diharapkan dapat melihat Potensi UMKM di Pelosok Negeri seperti Kacang Sihobuk dan ambil bagian meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal Tapanuli Utara, perkembangan teknologi informasi serta beragam inovasi produk yang dihasilkan dari Kacang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H