Laga perdana group F Euro 2016 yang mempertemukan Austria dengan Hungaria telah usai, pertandingan yang dihelat di markas klub Ligue 1 Bordeaux tersebut berakhir dengar skor 2 : 0 untuk kemenangan Hungaria. Kemenangan yang cukup berharga bagi tim asuhan Bernd Storck, mengingat mereka telah absen di kompetisi antar negara benua biru selama 44 tahun.
Setelah terakhir lolos di putaran final euro tahun 1972 di Belgia. Saat itu,Hungaria mampu menembus babak semifinal, namun kandas ditangan Uni Soviet dengan skor 0:1. Di Piala Eropa, prestasi terbaik tim berjuluk The Magical Magyars adalah peringkat ketiga tahun 1964 di Spanyol.
Bagi pecinta sepakbola, Hungaria tak bisa lepas dari sosok Ferenc Puskas, penguasa jagat sepakbola tahun 1950-an, legenda Budapest Honvéd dan Real Madrid, pencetak 512 gol dari 528 pertandingan bersama klub, 84 gol dari 85 pertandingan bersama Hungaria. Kemudian kita mengenal Puskas Award, penghargaan yang terinspirasi dari kehebatan pria kelahiran Budapest, 1 April 1927. Oleh FIFA, sejak tahun 2009 Puskas Award menjadi penghargaan untuk gol terbaik yang diberikan bersamaan dengan penghargaan Ballon d’Or setiap tahunnya.
Kemudian setelah sang legenda, persepakbolaan Hungaria cenderung stagnan, terakhir kali lolos ke putaran final Piala Eropa tahun 1972 dan Piala Dunia tahun 1986. Selanjutnya, setelah absen selama 44 tahun dari ajang Piala Eropa pasukan Bernd Storck terbang ke Prancis dengan terlebih dahulu menyingkirkan Norwegia di babak play-off. Sungguh sebuah penantian panjang.
Gabor Kiraly si Pyjama Man
Bagi saya, Hungaria di Piala Eropa 2016 bukan soal status tim debutan setelah absen 44 tahun atau sihir Puskas. Adalah sosok Gabor Kiraly. Pemain kelahiran Szombathely, Hungaria, 1 April 1976, telah membukukan rekor bermain 104 kali bersama timnas Hungaria. Pemain ini menarik perhatian saya, bukan karena kehebatan atau prestasi tapi karena usia dan jogger pants.
Sebagai catatan Legenda Crystal Palace datang dan bermain di Piala Eropa dengan usia 40 tahun 74 hari, memecahkan rekor yang selama ini dipegang pemain Jerman Lothar Matthaus dengan usia 39 tahun 91 hari. Usia yang cukup tua bagi atlet sepakbola.
“I tried shorts during my spells in Germany and England but it didn’t suit me. The end result is more important than your look.”- Sky Sports.
Atas alasan kenyaman pemain ini kembali menggunakan celana jogger di bawah mistar gawang.
“Sebagai pemain sepakbola yang bermain di tanah, rumput, terjatuh dengan celana pendek tentunya akan rentan terluka.” –dailymail
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H