Administrasi publik di Indonesia dihadapkan pada banyak tantangan, mulai dari birokrasi yang kompleks hingga korupsi yang merajalela. Namun, dengan menerapkan etika administrasi publik yang tepat, good governance dapat dicapai untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Pertama-tama, birokrasi yang kompleks dan tidak efisien menjadi salah satu tantangan utama administrasi publik di Indonesia. Hal ini terbukti dari indeks birokrasi yang dirilis oleh Bank Dunia, di mana Indonesia menempati peringkat ke-73 dari 190 negara pada tahun 2020. Namun, dengan menerapkan etika administrasi publik yang benar, birokrasi dapat dirombak dan ditingkatkan efisiensinya untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat. Kedua, korupsi yang merajalela juga menjadi masalah serius di Indonesia. Menurut data Transparency International pada tahun 2021, Indonesia menempati peringkat ke-102 dari 180 negara dalam hal persepsi korupsi. Namun, dengan menerapkan etika administrasi publik yang baik, korupsi dapat dikurangi dan good governance dapat dicapai.
Penerapan etika administrasi publik adalah kunci penting dalam membangun good governance yang baik. Pentingnya etika ini tidak hanya mempengaruhi diri kita sendiri akan tetapi masyarakat luas. Etika ini termasuk salah satu faktor penting untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan kegiatan pelayanan publik, karena nilai moral itu terdapat di rangkaian proses kegiatan pelayanan publik. Etika administrasi publik adalah seperangkat nilai dan prinsip yang mengatur perilaku para pejabat dan pegawai pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pemerintah bertindak secara transparan, akuntabel, adil, dan efektif dalam menyediakan layanan publik kepada masyarakat.
Ketika etika administrasi publik diterapkan dengan baik, maka good governance dapat terwujud. Hal ini karena etika administrasi publik membantu menghindari terjadinya tindakan korupsi, penyalahgunaan wewenang, diskriminasi dan membantu meningkatkan kinerja pegawai pemerintah, sehingga pelayanan publik yang diberikan menjadi lebih baik.
Selain itu, berikut ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan etika administrasi publik yang baik dalam menjalankan tanggung jawab pada  pelayanan publik:
1. Menerapkan prinsip keadilan dan kesetaraan. Semua warga negara harus diperlakukan dengan cara yang sama dan diberikan layanan yang setara, tanpa diskriminasi.
2. Memastikan profesionalitas dan integritas administrator publik. Administrator harus memahami tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik, serta menjalankannya dengan integritas dan transparansi. Mereka harus menghindari tindakan yang tidak etis, seperti korupsi, nepotisme, dan kolusi.
3. Menerapkan transparansi dalam setiap kegiatan pelayanan publik. Administrator publik harus memberikan informasi yang jelas dan terbuka kepada masyarakat tentang kebijakan dan program pemerintah, serta menghindari tindakan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
4. Memastikan akuntabilitas dan partisipasi masyarakat. Administrator publik harus bertanggung jawab atas tindakan mereka dan siap menerima kritik dan masukan dari masyarakat. Sebaliknya, masyarakat juga harus berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan publik dan memberikan masukan dan umpan balik yang konstruktif kepada pemerintah.