Mohon tunggu...
Z Amrullah
Z Amrullah Mohon Tunggu... profesional -

Lives & Works in Singapore, Graduated from Department of Architecture Gadjah Mada University Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejengkal Tali

20 Februari 2011   06:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:26 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meliuk liuk menusuk

Seperti terbawa arus romantisme sombong para kuli sungai

Yang terluka tertatih anak bini

Dengan nampan nampan penuh awan

Teruntuk jiwa jiwa yang masih lelah tuk terbangun

Menghangatkan pagi dengan amarah siang

Aku berhalusinasi tentang pagi yang damai

Sejuk meredam kaki kaki yang penuh semangat meletup letupkan jalanan

Ini masih pagi!!

Aku tak ingin melihatmu terombang ambing keatas kebawah

Seperti embun embun yang dingin itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun