Mohon tunggu...
Alfian PermanaSalam
Alfian PermanaSalam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Ekonomi Islam Universitas Airlangga

hobi membaca, menonton, dan bermain game

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

4 Peristiwa Kontroversial di SEA Games ke-32 yang Merugikan Tim Indonesia

29 Mei 2023   01:25 Diperbarui: 29 Mei 2023   01:39 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pada edisi ke-32 Sea Games yang diadakan di Kamboja, negara ini menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya. Kota Phnom Penh dipilih sebagai ibu kota untuk penyelenggaraan Sea Games tersebut. Namun, pelaksanaan Sea Games kali ini menuai banyak kecaman karena terdapat kejanggalan dan keanehan yang dilakukan oleh panitia Sea Games. 

Kontingen Indonesia mengalami kerugian akibat kesalahan panitia ini, yang menyebabkan warga Indonesia secara luas mengkritik panitia yang dinilai memihak tuan rumah. Tidak hanya kontingen Indonesia, tetapi juga negara-negara lain seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam juga mengalami kerugian yang serupa. Dalam artikel ini, kita akan membahas empat kontroversi Sea Games yang merugikan kontingen Indonesia:

1. Insiden Bendera Terbalik Saat Pembukaan SEA Games

Pada pembukaan Sea Games ke-32 di Kamboja, terjadi insiden yang membuat warga Indonesia merasa geram. Bendera Indonesia, yang merupakan simbol negara, salah dipasang dengan posisi terbalik di antara bendera-bendera negara lainnya. Kesalahan ini dianggap sangat fatal karena sebagai simbol negara, bendera harus dihormati oleh semua pihak, termasuk negara tuan rumah. Ini bukanlah kejadian pertama, karena pada Sea Games ke-29 yang diadakan di Malaysia, bendera Indonesia juga ditempatkan dengan posisi terbalik, meskipun pada saat itu bukan dalam acara pembukaan, melainkan dalam poster promosi. 

Panitia Sea Games di Kamboja telah meminta maaf kepada pemerintah Indonesia atas insiden ini setelah menerima protes dari Komite Olimpiade Indonesia. Sumber informasi ini dapat ditemukan di Bola.net. Harapannya adalah agar insiden serupa tidak terulang pada penyelenggaraan Sea Games yang akan datang.

2. Atlet Ganda Campuran Olahraga Badminton Dilarang Bertanding

Salah satu kerugian berikutnya adalah larangan bagi atlet Badminton dari kontingen Indonesia untuk berpartisipasi dalam SEA Games di Kamboja. Keputusan ini didasarkan pada alasan bahwa timnas Indonesia dalam nomor ganda campuran terlalu kuat, sehingga negara-negara non-unggulan dalam olahraga bulu tangkis menghadapi kesulitan dalam menghadapinya. 

Kabid Humas dan Media PBSI, Broto Happy, menjelaskan bahwa nomor beregu campuran dalam SEA Games 2023 hanya akan diikuti oleh beberapa negara yang dianggap kurang maju dalam bulu tangkis, seperti Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Timor Leste, dan Myanmar. Kebijakan ini tidak hanya merugikan Indonesia, tetapi juga negara-negara kuat lainnya dalam olahraga bulu tangkis seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Singapura. Peraturan yang aneh ini memunculkan spekulasi bahwa Kamboja ingin meraih posisi juara umum dengan cara yang curang dan tidak adil.

3. Kamar Atlet Putri Bocor Saat Hujan

Salah satu hal berikutnya yang merugikan kontingen Indonesia dalam SEA Games di Kamboja adalah kebocoran air di kamar tidur atlet putri. Kejadian ini sangat mengganggu waktu istirahat para atlet setelah melelahkan berkompetisi sepanjang hari. Sebuah video merekam situasi di mana lantai kamar tidur tergenang air yang bocor dari plafon tempat tidur, menggambarkan buruknya infrastruktur yang disediakan oleh Kamboja dalam penyelenggaraan SEA Games. Video ini diambil oleh Amalia Cahaya, seorang atlet putri bulu tangkis. Kejadian ini seharusnya tidak terjadi dalam acara sebesar SEA Games yang merupakan ajang olahraga terbesar dua tahunan di Asia Tenggara.

4. Kontroversi pada Cabang Olahraga Balap Sepeda Cross Country

Dalam cabang olahraga ini terjadi situasi yang cukup aneh, di mana saat tiga pembalap Indonesia berhasil meraih podium dengan memperoleh medali, panitia tiba-tiba mengganti pembalap ketiga yang telah meraih medali perunggu dengan pembalap dari tuan rumah, yaitu Kamboja. Panitia secara sepihak menyatakan bahwa "dalam satu negara dilarang mendapatkan 3 medali sekaligus." Informasi ini didapatkan dari SEAGAF Charter yang menyebutkan bahwa jika ada nomor pertandingan yang dimenangkan oleh satu NOC (National Olympic Committee), maka medali perunggu akan diberikan kepada pembalap di urutan keempat.

Itulah beberapa kontroversi SEA Games yang merugikan Indonesia telah terjadi, namun untungnya meskipun menghadapi berbagai kecurangan, Indonesia tetap berhasil meraih posisi ketiga di bawah Vietnam dan Thailand. Prestasi ini dapat dilihat dari perolehan medali Indonesia yang mencapai 276 medali, terdiri dari 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Meskipun terdapat banyak kejanggalan, pencapaian ini dapat memberikan semangat positif dan membuktikan bahwa Indonesia masih memiliki kontribusi yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun