Sejak pembagian grup ABCDEF (24 team) mulai Piala Dunia FIFA 1986, belum pernah ada juara dari GRUP F. Jika termasuk edisi 1982 saat peserta ada 24 team dalam 6 grup (grup 1- grup 6) yang sebenarnya sama dengan grup A- grup F, sudah 10 kali gelaran Piala Dunia tanpa juara dari Grup F. Bahkan sejak bertambah menjadi  8 grup (32 team) tahun 1998, tetap saja belum ada wakil juara dari grup ke-6 (F). Malahan wakil grup tambahan G-H sudah ada juara. Ini sudah 40 tahun!
Apakah Grup F terkutuk? Bisa jadi, jika merujuk fakta unik nan aneh berikut.
Lima Tim Ex Juara Gagal Menaklukkan Grup F
Argentina, Brazil, England, Germany dan Italy adalah tim ex juara yang pernah ada di grup F. Semuanya gagal juara! Hanya 1 kali tim "hampir juara" yakni Argentina final 2014, yang uniknya kalah dari tim ex juara Germany wakil dari Grup G! Selain itu, England semi-final 1990. Padahal mereka ber-5 adalah kolektor 16 juara (76%) dari 21 turnamen. Di luar mereka be-5 hanya France (2x), Spain (1x) dan Uruguay (2x) yang pernah juara.
Simak fakta kegagalan berikut:
Argentina (group 2002, final 2014), Brazil (2nd group 1982, quarter-final 2006), England (quarter-final 1986, semi-final 1990, quarter-final 2002), Germany (quarter-final 1998, group stage 2018), dan Italy (group 2010).
Wakil Grup F dijegal Juara turnamen
Uniknya, tim ex juara dari Grup F selalu kalah dari tim yang akhirnya menjadi juara turnamen, secara langsung maupun secara tidak langsung karena ada di jalur undian (draw) yang sama. Simak fakta berikut:
Brazil 1982 kalah dari juara Italy di quarter-final (fase grup kedua);
England 1986 kalah dari juara Argentina di quarter-final;
England 1990 kalah dari juara West Germany di semi-final;
Germany 1998 kalah dari Croatia di quarter-final, lalu Croatia kalah di semi-final dari juara France;
England 2002 kalah dari juara Brazil di quarter-final;
Argentina 2002 kalah dari England di group, lalu England kalah di quarter-final dari juara Brazil;
Brazil 2006 kalah dari France di quarter-final, kemudian France kalah dari juara Italy di final;
Italy 2010 kalah dari Slovakia di group, lalu Slovakia kalah dari Netherlands di babak 16, kemudian Netherlands kalah di final dari Spain;
Argentina 2014 kalah dari Germany di final;
Germany 2018 kalah dari Mexico di group, lalu Mexico kalah dari Brazil di babak 16, kemudian Brazil kalah dari Belgium di quarter-final, dan akhirnya Belgium kalah juga dari juara France di semi-final.
Padahal saat tidak ada di grup F, kelima tim ex juara ini sudah 7 kali meraih gelar juara dalam periode yang sama (dari 10 edisi). Simak prestasi mereka di luar grup F:
Argentina (1986), Brazil (1994, 2002), Germany (1990, 2014), Italy (1982, 2006).
Selain mereka, juara lainnya hanya France (1998, 2018) dan Spain (2010), yang tentu saja bukan perwakilan grup F! Sementara  England nihil juara dalam periode yang sama, paling tinggi semi-final 2018! Football is never coming home again?
Tim Favorit yang gagal di Grup F
Itu tadi soal kegagalan para ex juara yang tak bisa mengubah kutukan Grup F. Bagaimana dengan tim kuda hitam atau favorit juara?
Belgium (quarter-final 1994), Croatia (Group 2006), Netherlands (round-16 1990, quarter-final 1994), dan Portugal (group 1986)
Padahal saat tidak di grup F, setidaknya 8 kali mereka tembus ke semi-final dan 2 kali runner-up dalam periode yang sama!
Belgium (semi-final 1986, semi-final 2018), Croatia (semi-final 1998, runner-up 2018), Netherlands (runner-up 2010, semi-final 2014), dan Portugal (semi-final 2006).
Grup F di Piala Dunia 2022
Selain Canada (terakhir 1986), ada Belgium (quarter-final 1994), Croatia (group 2006), Morrocco (group 1994) yang pernah ada di Grup F dan kali ini akan berjuang lagi di grup F. Apakah mereka akan sanggup mengubah kutukan ini kali kedua?
Barangkali Belgium punya kans lebih besar untuk itu. Alasannya, mereka tim favorit dalam beberapa turnamen Piala Dunia dan Euro terakhir, dengan prestasi lumayan (mungkin karena kurang beruntung saja). Simak prestasi mereka berikut:
Piala Dunia 2014 (quarter-final), Euro 2016 (quarter-final), Piala Dunia 2018 (semi-final), Euro 2020 (quarter-final).
Dalam periode yang sama, Belgium juga bertahta di peringkat 1 FIFA sejak 2017 dan jadi team terbaik FIFA pada tahun 2015, 2018, 2019, 2020, 2021. Barulah pada akhir Maret 2022 peringkat 1 FIFA berpindah ke Brazil.
Namun demikian, sepertinya Grup F bakalan kesulitan untuk mengirimkan tim juara. Jalur undian Belgium sangat terjal!
Jika Belgium juara Grup F, kemungkinan berikutnya akan menghadapi tim ex juara Spain atau Germany di babak 16, lalu favorit Portugal di quarter-final, kemudian ex juara England atau France di semi-final. Jika terus melaju, maka ada tim ex juara dari jalur draw lain menunggu di final: Argentina atau Brazil.
Perjalanan Belgium bakal lebih berat jika hanya runner-up Grup F. Malahan bisa saja Belgium pulang duluan jika tidak sanggup mengalahkan Croatia (Luca Modric dkk) dan Canada (Alphonso Davies dkk). Apalagi jika Eden Hazard tidak sembuh dari cedera saat ini!
Pada akhirnya, tulisan pertama dalam 8 tahun ini dibuat karena saya suka Numerology.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H