Mohon tunggu...
Pianologi
Pianologi Mohon Tunggu... Pengacara - Suka numerology

__ sedang menunaikan ibadah mengetik kata.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ini Twitter-ku, Mana Twitter-mu?

4 Februari 2012   20:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:03 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dengan jumlah timeline sebanyak 8.047 sampai saat ngetik posting ini, dalam waktu dekat cericitku akan mencapai laksa. Laksa yang kumaksud bukan sejenis lauk yang mengandung banyak kuah bercampur soun, daging ayam, dsb (aku dapatkan definisi ini dalam KBBI), tapi sebutan untuk jumlah "sepuluh ribu".  Dan seandainya aku gunakan rata-rata 100 dari maksimal 140 karakter untuk tiap linikala, maka sudah ada 804.700 karakter yang aku cericitkan selama 2,5 tahun memiliki akun @fianpaju di Twitter. Wahh, seandainya angka ini bernilai US Dollar, betapa twitter telah membuat aku kaya secara ekonomi.

Jumlah following baru 666 yang sengaja kutahan di angka tersebut gara-gara tertarik dengan bilangan DCLXVI "number of the beast". Beberapa waktu lalu aku tertarik telusuri angka yang dalam tradisi Romawi disebut bilangan setan. Aku terperangah, saat mengitung bulan kelahiran 3 presiden pertama Indonesia, semuanya lahir bulan Juni, jadi kalau dideretkan jadi #666. Lalu, presiden saat ini yang suka merasa hoki dengan bilangan #999 karena lahir tgl 9 bulan 9 tahun 1949. Meski menurutku, angka #999 itu hanya samaran dari angka #666 yang disusun terbalik. Barangkali asumsi ini dangkal, tapi melihat kondisi bangsa Indonesia sejak sang #999 memerintah (sekali lagi: memerintah!) negeri ini, maka rasanya negeri ini seperti sedang dipimpin oleh sebuah "kebuasan" (the beast) yang makin mengisap habis harta negeri tercinta ini. Aduh, ini malah melantur ke opini usil ya...hehehe.

Jumlah follower-ku barulah 293 akun. Bukan angka yang sengaja kutahan di jumlah ini, karena follower tak bisa diutak-atik seperti following. Sebagian besar teman-teman lama yang lanjut berteman di dunia maya. Sebagian juga lanjutan pertemanan dari akun Facebook "Fian Piyo Paju". Yang jelas masih saling kenal lah. Aku sangsi pake banget si @SherinaMunaf kenal satu persatu seluruh 1.336.781 followers-nya. Wahh, seandainya tiap follower mesti setor USD 1,00 tiap follow si artis penyanyi itu, pasti dia makin kaya raya secara ekonomi ya. Hehehe. Untuk jadi follower-ku tak perlu banyak syarat, yang penting tak terganggu dengan semua kicau yang lebih banyak kacaugalau-nya ketimbang inspiratif. Ada juga follower-ku yang keluar masuk seperti pemain basket (apa hubungannya..?), maksudnya follow dan unfollow sesuai mood dia. Ya silahkan, dik...

Aku kesulitan merangkum topik-topik yang biasa aku ketik di Twitter. Kebanyakan tentang perjalanan hidup harian, sampai-sampai aku sering merasa bahwa Twitter itu seperti diary. Mulai kicau "selamat pagi, kopiku" atau "selamat ngopi, pagiku", laporan pandangan mata kondisi jalan pas berangkat ke kantor, makan siang yang telat, meeting yang bertele-tele, weekend yang begitu-begitu saja, skor bola dan komentar hasil pertandingan, dan seterusnya. Tapi baiklah, aku coba rangkum seadanya berikut ini:

#music : ini kelompok tweet yang umum pake banget, tentang lagu-lagu yang lagi diputar di laptop maupun hp, juga penggal lirik lagu yang pas dengan suasana hati, sebagian besar lagu jazz dengan top musisi @JamieCullum. Acara musik di tv juga masuk kelompok ini, misalnya komentar jeleknya lipsync di Dahsyat atau Inbox. Ada juga komentar kagum dengan kualitas calon musisi yang lagi audisi American Idol.

#puisi : kelompok ini isinya sebagian copy-paste sajak-sajak guru puisi-ku @JokoPinurbo dan sebagian lagi potongan sajak yang aku ketik seadanya, dan tentu saja masih jauh dari persyaratan masuk penerbit. Hehehe. Tapi suatu hari nanti pasti aku bikin dalam bentuk antologi deh. Tunggu saja...

#bola : linikala tentang bola banyak juga, tentang skor liga Inggris, Spanyol, Italia di akhir pekan maupun liga Champions Eropa di tengah pekan. Kebanyakan tentang #asroma dan #totti yang sudah jadi favoritku sejak masa SMP. Di topik ini aku banyak dapat kenalan baru yang hobi bola, lebih tepatnya hobi omongin bola, meski belum dijamin hobi mainin bola di lapangan juga. Aku sih jelas, hobi omongin bola tapi jarang pake banget turun merumput.

#hukum : ini memang profesiku. Kicau tentang lamanya tunggu jadwal sidang di pengadilan, komentar tentang topik hukum yang lagi ramai di @hukumonline. Juga saling komentar dengan sesama rekan lawyer.

#love : Nah, yang ini barangkali paling banyak! Momen-momen galau, berbunga-bunga, atau apalah yang tiba-tiba masuk linikala setelah terpanah dewi asmara. Bukan itu saja sih, ada juga memori orang-orang terkasih, orang tua, saudara, teman-teman lama. Dan kelompok ini ada juga  yang isinya twitwar dengan mantan. Halah...

Itu tadi sebagian yang sempat aku klasifikasi. Teman-teman Kompasianer barangkali punya topik yang mirip dengan topik-topik ini.

Kenapa aku perlu cerita soal akun twitter-ku? Apa sih hubungannya dengan topik #sensortwitter ini? Mungkin tidak ada sama sekali! Tapi aku punya alasan untuk ceritakan isi twitter-ku. Aku hanya sebagian dari pengguna twitter di Indonesia yang menurut data http://www.semiocast.com sudah hampir 20 juta akun dan ada di urutan ke-5 dunia. Silahkan baca postingan Kompasianer Harris Maulana tentang data ini. Di Indonesia ada 15 tweet per detik! Termasuk aku salah satunya, meski rata-rata tweet-ku sekitar 8 kali saja per hari. Hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun