Mohon tunggu...
Fianisa
Fianisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Tidur adalah kesukaan, belajar adalah keharusan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mungkinkah Kita Memiliki Hidup hingga 2050?

9 Mei 2024   11:45 Diperbarui: 9 Mei 2024   11:47 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biarkanlah para generasi tua menjadi pemikir dan kita menjadi pelaksananya. "Berbagai inisiatif yang diambil oleh kaum muda Indonesia tidak hanya untuk menyelamatkan bumi saat ini, tetapi merupakan warisan bagi generasi penerus bangsa ini kelak" kata Dubes Piket. Kita dituntut untuk berpikir kreatif yang mampu membuka mata semua teman kita. Tidak mungkin saat rumah mereka banjir akibat kelalaiannya membuang sampah sembarangan, kemudian rumah kita tidak banjir karena kita membuang sampah pada tempatnya.

Annisa Hasanah contohnya, ia berhasil menyebarkan pesan pelestarian lingkungan melalui permainan papan atau board game yang mengenalkan dunia lingkungan kepada anak anak dan embentuk perilaku ramah lingkungan sejak dini.

Masih banyak kiprah yang dapat kita perbuat. Bukan hanya dipikirkan, segeralah dilaksanakan. Walaupun hanya mengganti tas kresek menjadi tas kain, kita mengurangi waktu bumi mengalami kepunahan massal.

"Beban pemulihan bumi ada di kita, generasi muda." --Nadiem Makarim

"Dampak krisis iklim jauh lebih dahsyat ketimbang wabah. Ini pekerjaan rumah kita semua, terutama kaum muda." --Nur Masripatin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun