Dinasti Umayyah pada tahun 41 H (661 M) adalah khilafah yang berkembang setelah masa Khulafau-r-Rasyidin. Bani yang beribukota di Damaskus tersebut mulai tumbuh dan berkembang dengan pesat setelah peristiwa tahkim dalama Perang Shiffin.
Dinasti yeang dinisbatkan pada Umayyah bin Abdi Symas bin Abdi Manaf tersebut didirikan oleh Muawwiyah bin Abu Sufyan bin Harb. Muawwiyah adalah seorang administratif dan politikus yang ulung dan sangat disegani akan kepiawaiannya dalam memimpin.
Adapun zaman keemasan yang terpatri dalam dinasti ini ialah zaman kepemimpinan al-Walid bin Abdul Malik Umar bin Abdul Aziz. Ia telah melebarkan sayap Islam hingga ke negeri Spanyol yang tidak lepas dari jasa pimpinan pasukannya yaitu Thoriq bin Ziyad. Tidak hanya al-Walid, Umar bin Abdul Azizpun sangat berjasa karena kepiawaiannya.
Al-Hambra, Bukti Kejayaan Islam di Tanah Eropa
Tidak cukup untuk menjelaskan bagaimana hebatnya kejayaan Islam di Masa Bani Umayyah. Adapun segelintir kejayaan pada masa itu ialah berkembangnya berbagai ilmu pengetahuan, terjaminya kesejahteraan rakyat terutama para ilmuan dan gaya arsitektur bangunanpun meningkat.
Seorang Jenderal Dinasti Umayyah, Thoriq bin Ziad telah menaklukan daratan Andalus yaitu Spanyol, Portugal, Gibraltar, Andorra dan negeri sekitarnya. Adapun yang paling spesial dari Granada ialah adanya Istana Al-Hambra sebagai sebuah karya seni yang kekal sepanjang sejarah peradaban manusia hingga detik ini. Istana tersebut dilatarbelakangi oleh sebuah Gunung Siera Nevada dan berdiri megah di sekitar Bukit La Sabica.
Al-Hambra berasal dari Bahasa Arab Al-Hamra' yang berarti "merah". Al-Hambra merupakan sebuah komplek istana megah tempatbernaungnya para khalifah dan jajarannya sekaligus benteng kekhalifahan Bani Umayyah yang terletak di perbukitan kota Granada, selatan Spanyol yang akrab dengan Andalusia.
Dari benteng di salah satu kota Eropa ini menjadi awal lahirnya peradaban dan kejayaan Islam di Eropa yang telah banyak menyimpan rekam jejak puncak sejarah keagungan baik ilmu pengetahuan, budaya, sastra, seni maupun arsitektur karya umat Islam.
Al-Hambra sendiri ialah sebuah istana sebagai lambang kejayaan pada masa Bani Umayyah yang menjadi tonggak lahirnya peradaban dan kejayaan Islam di Eropa.
Tanah yang Telah Lenyap
Sungguh sangat disayangkan kejayaan Islam porak poranda di tanah Eropa tersebut. Maka dari itu, wajib bagi kita untuk bersyukur bahwasannya saat ini, kita ditempatkan di negeri yang aman atau baldatun thayyibatun. Semoga kisah ini dapat menjadi pelajaran untuk kita baik di masa kini maupun di masa mendatan.
Mengingat hal tersebut, semoga para elit politik negeri kita tidak saling berebut kekuasaan seperti halnya para pejabat Andalus. Mereka saling berebut kekuasaan sebagai ambisi duniawai dan melupakan misi ukhrowi sehingga tidak heran, jika kerajaan Islam dapat jatuh satu persatu karena ditaklukan umat Kristen pada saat itu.
Jatuhnya kerajaan Islam di tanah Eropa tersebut menjadikan ibrah atau pelajaran bagi kita terutama bagi para calon mundziru-l-qoum agar tidak saling sikut dan mudah untuk diintervensi oleh orang lain.