Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berdasarkan Pancasila dan yang berBhinneka Tunggal Ika. Bangsa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang besar karena keberbhinnekaan bangsa Indonesia itu sendiri. Kebhinnekaan itu tampak jelas dari berbagai macam suku, budaya, ras, agama, bahasa, terdiri dari pulau-pulau dan seni budaya yang ada di Indonesia. Walaupun berbhinneka tapi tetap Tunggal Ika. KeBhinnekaan itu disatukan oleh Pancasila sebagai dasar Negara. Sehingga Negara Indonesia menjadi Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.
Nilai-nilai luhur Pancasila yang menyatukan dan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan terhormat di mata dunia internasional, karena hanya bangsa Indonesialah satu-satunya di dunia yang kaya akan perbedaan dan khasanah budaya bangsa. Perbedaan bukanlah suatu penghalang, namun dijadikan sebagai sebuah pembentuk kekayaan jiwa-jiwa yang indah untuk bersatu. Perbedaanlah yang menciptakan jiwa-jiwa persahabatan dan jiwa-jiwa toleransi sehingga dapat mengantarkan bangsa Indonesia menuju persatuan dan kesatuan bangsa yang utuh.
Jiwa-jiwa itu muncul karena bangsa Indonesia memiliki jiwa Ketuhanan yang kuat. Jiwa Ketuhanan yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai induk dan melahirkan jiwa-jiwa yang lainnya. Jiwa persahabatan dan toleransipun tercipta dan melahirkan jiwa-jiwa kemanusiaan yang adil dan beradap, jiwa-jiwa persatuan, jiwa-jiwa kedaulatan dan jiwa-jiwa yang berkeadilan sosial. Kebesaran jiwa-jiwa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia inilah yang membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan terhormat.
Begitu penting kebesaran jiwa dalam berkehidupan di sebuah Negara yang berBhinneka Tungggal Ika, sehingga dalam bait Lagu Kebangsaan Negara Indonesia "Indonesia Raya" disebutkan;
"......Bangunlah Jiwanya,......"
Melalui lagu kebangsaan ini pulalah yang mengobarkan semangat jiwa-jiwa dan pentingnya pembangunan jiwa-jiwa bangsa Indonesia untuk menciptakan Indonesia Raya. Pondasi dasar dalam membangun sebuah bangsa adalah melalui pembangunan jiwa-jiwa bangsa itu sendiri. Pembangunan jiwa diharapkan dapat mewujudkan cita-cita mulia proklamasi kemerdekaan Indonesia.
"Bangun Jiwa..., Bangun Raga..., Jaya... !!!"
Namun demikian, pembangunan Jiwa ini pulalah yang keberadaannya tidak diperhitungkan dan diabaikan oleh bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia membuat empat kesalahan besar dalam berkehidupan kebangsaan. Kesalahan besar yang diperbuat oleh bangsa Indonesia adalah dihilangkannya "nilai-nilai kunci dalam kehidupan bernegara yang berBhinneka Tunggal Ika" yang terlahir dari induk Jiwa-jiwa. Sehingga bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa "kunci" dan "bebas" yang membuat gaya kehidupan yang jauh beda dan berbanding terbalik dengan nilai-nilai luhur jiwa Pancasila.
1.) Dihilangkannya Budaya Saling Menghargai antar Sesama
Bangsa Indonesia telah kehilangan budaya saling menghargai, sehingga yang ada adalah saling menyalahkan dan menganggap diri/kelompok mereka yang paling benar dan melecehkan keberadaan orang lain atau kelompok lain. Tidak menghargai hasil karya orang lain dan yang ada hanyalah mengatakan keburukan dan kejelekan orang lain saja dikarenakan adanya sifat iri hati dan dengki yang tumbuh subuh di jiwa-jiwa bangsa Indonesia. Tidak sedikitpun menilai orang lain atau kelompok lain dari sisi positif, yang hanya adalah selalu menilai orang lain atau kelompok lain dari sisi negatifnya saja. Selalu berfikir dari sudut pandang yang negatif yang merugikan orang lain dan diri sendiri, sehingga permusuhanlah yang tercipta.
2.) Dihilangkannya Budaya Saling Nasehat dan Menasehati antar Sesama