Mohon tunggu...
Mr. Fitrial Rustam
Mr. Fitrial Rustam Mohon Tunggu... profesional -

"Bersahabat dan Pehuh Toleransi"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari Pendidikan Nasional 2014 Sebagai Momentum Pembangunan Jiwa Bangsa

3 Mei 2014   18:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Pendidikan Nasional jatuhnya pada tanggal 2 Mei 2014 kemaren, hari dimana seluruh rakyat Indonesia mengakui dan menyatakan bahwa keberadaan pendidikan itu penting bagi bangsa Indonesia. Pendidikan penting dalam pembangunan sebuah negara sebagai pondasi utama dalam pembangunan-pembangunan aspek-aspek pembangunan bangsa lainnya. Tidak hanya sampai disitu, keberadaan pendidikan merupakan aspek utama eksitensi sebuah bangsa untuk menciptakn bangsa yang mandiri dan berkesejahteraan.

Adanya hari pendidikan Nasional di Indonesia menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan perlunya pendidikan dalam membangun sebuah bangsa. Keberadaan pendidikanpun di Indonesia diatur oleh UUD Negara Republik Indonesia, mulai dari UUD 1945 sampai dengan hasil amandemen yang keempat keberadaannya tetap diakui sebagai pentuk kesadaran bangsa pentingnya pendidikan itu ada. Kelembangaannyapun dibuat dengan bagus dan tersitem rapi. Lembaga pendidikan berkembang pesat dan tumbuh subur, mulai Taman Kanak, bahkan ada Pendidikan Anak di Usian Dini sampai pada Peerguruan Tinggi, baik milik Negara maupun swasta, baik itu formal maupun informal. Bahkan diadakannya program wajib belajar 9 tahun dan sekolah gratis. Begitu bangsa ini menyikapi pentingnya akan sebuah pendidikan dalam membangun semua bangsa. Bangsa ini sadar betul bahwa pendidikan itu sangat penting dan berharga.

Selain itu, tujuan pembangunan manusia Indonesia bertujuan untuk mewujudkan manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan manusia-manusia yang berilmu pengetahuan dan berteknologi. Mulia sekali cita-cita bangsa ini untuk membangun jiwa-jiwa anak bangsa dan generasi penerus bangsa ini.  Kita patut acungkan dua jempol atas cita-cita luhur bangsa ini.

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional di tahun 2014 ini, saya selaku anak bangsa dan sebagai bagian dari bangsa Indonesia ingin mengatakan bahwa; "Pembangunan pendidikan harus dimulai dari pendidikan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME melalui pembangunan jiwa-jiwa yang berKetuhanan sebagai pondasi utama di atas segala pondasi dan aspek-aspek pendidikan lainnya". Kita lupa dan mengabaikan bahkan menyepelekan akan pondasi utama dasar ini. Kita tidak menyadari hal itu, sehingga dengan kealpaan kita tersebut menjadikan anak bangsa dan generasi penerus bangsa ini, sedikit dan sebagian bahkan sama sekali tidak memiliki nilai-nilai Ketuhanan di dalam jiwanya. Kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki Pancasila sebagai pedoman dasar dalam berbangsa dan bernegara, telah mengabaikan pedoman tersebut disadari ataupun tidak.

Di negara yang berdasarkan Pancasila ini, anak bangsanya wajib mengimani adanya Tuhan dan tidak dibenarkan adanya anak bangsa yang tidak memiliki kepercayaan beragama. Para pendiri bangsa ini telah menempatkan nilai Ketuhanan sebagai landasan utama dalam kehidupan berbangsa karena mereka menyadari betul bahwa dengan nilai-nilai Ketuhanan yang dianutlah bangsa ini akan hidup dengan penuh kedamaian, cinta dan kasih, dan menghormati akan nilai-nilai kemanusiaan dasar kemanusiaan. Penting, sangat penting dan penting di atas segala penting-penting yang lain bahwa pembangunan jiwa Ketuhanan itu merupakan pondasi dasar dalam menbangun sebuah bangsa melalui pendidikan Nasional untuk mewujudkan manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa. Tidak cukup hanya sampai disini, pembungan jiwa-jiwa manusia yang berilmu pengetahuan dan berteknologi mutlak harus dilakukan, karena kita mempercayai dalam nilai-nilai kepercayaan yang kita anut bahwa kehidupan ini harus seimbang antara kehidupan di dunia dan untuk menuju kehidupan akhirat yang abadi, itu harus seimbang. Inilah sebenarnya wujud dari pencerdasan bangsa menuju bangsa yang berImtaq dan berIptek yang menjadi tanggung jawab moral kita bangsa Indonesia.

Untuk itu, mari kita jadikan Hari Pendidikan Nasional di 2014 ini sebagai momentum pencerdasan bangsa dalam berkehidupan kebangsaan melalui pembangunan jiwa-jiwa bangsa yang berKetuhanan Maha Esa. Harapan besar kita bangsa Indonesia melalui momentum ini, terwujudnya bangsa Indonesia yang aman, adil, makmur dan sentosa. Amiii. Allahu Akbar...!

Ketapang, 3 Mei 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun