Mohon tunggu...
Pikri Ramadan Alamsyah
Pikri Ramadan Alamsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Writer | Comparative Politics | International Relations | Political Science and Football Enthusiast |

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pentingnya Membangkitkan Akal Sehat dan Sikap Adil di Pemilu 2019

13 Desember 2018   18:09 Diperbarui: 13 Desember 2018   23:02 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pula dengan membangkitkan sikap adil, dengan setidaknya kita mencoba adil dalam menilai kedua kubu yang berkompetisi dalam kontestasi tersebut dan jangan berlaku Fanatisme berlebihan. Karena memang kita harus menilai dengan secara objektif kepada kubu yang kita dukung maupun yang tidak. Kita harus mengkritisi secara proporsional dan harus mengakui bahwa ada kebaikan dan keburukan dalam kedua kubu itu sendiri.

Jika hal tersebut sudah diimplementasikan, akan memungkinkan iklim demokrasi yang ideal akan terasa efeknya untuk khalayak luas. Namun kita harus mengakui; membangkitkan akal sehat dan sikap adil akan cukup lama waktu pertumbuhannya di era di mana masyarakat sudah terpolarisasi sangat jauh. Tapi setidaknya kita harus menumbuhkan hal demikian sedikit-demi sedikit, agar terciptanya patron berpolitik dalam rasionalitas yang didasari oleh akal sehat.

Kendati pengimplementasiannya cukup sulit, tapi setidaknya kita harus berusaha untuk bisa membangkitkan akal sehat dan sikap adil kepada masyarakat supaya tidak tersesat dan terjerumus kelubang yang salah lagi dalam kontestasi ini kedepannya. 

Dan atas dasar itulah, akal sehat dan sikap adil harus kita jadikan landasan utama, untuk bisa menggapai kemaslahatan atau kebaikan bersama dalam demokrasi yang sudah tidak bisa disebut ideal lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun