ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN
Mendengar kata Islamisasi Ilmu Pengetahuan, tentu jelas kita harus tau dan dapat memehami apa sih Islamisasi itu? Dan apa sih Ilmu Pengetahuan itu? sebelum kita mengupas Islamisasi pengetahuan lebih dalam lagi.
Islam sebagai seuah tradisi religius yang utuh, yang mencangkup semua aspek kehidupan manusia, ia tidak hanya membahas apa yang wajib dan apa yang dilarang untuk dilakukan manusia, tetapi juga membahas apa yang perlu diketahuinya. Dengan kata lain, islam adalah sebuah cara berbuat dan melakukan sesuatu sekaligus cara untuk mengetahui.
Islam sebagai dien selamanya akan terus stabil dan tidak pernah berubah seiring melajunya zaman, namun islam sebagai peradaban (tamaddun) akan terus mampu berjalan secara dinamis mengiringi sebuah peradaban baru yang selalu terbentuk seiring dengan perubahan zaman.
Ilmu Pengetahuan (sains) adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan sosialnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya.
Ibnu Hazm berpendapat bahwa pengetahuan menjadi entitas yang amat diperlukan, mencarinya sebagai suatu keharusan dan kewajiban moral sebagai tujuan. Maka pengetahuan seharusnya dipelajari seoptimal mungkin, namun tidak boleh menjadi alat ekploitasi material dan moral. Esensinya menguasai pengetahuan sama dengan menguasai ayat-ayat Tuhan, mengamalkan kebenaran moral dan mengetahui realitas dunia. Tujuan dari pengetahuan adalah menerima dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa dan untuk meraih tata kehidupan dunia yang meliputi dimensi kemanusiaan secara luas.
Lalu apakah Islamisasi Ilmu Pengetahuan itu?
Ketika mendengar istilah islamisasi ilmu pengetahuan, terdapat sebuah kesan bahwa ada sebagian ilmu yang tidak islam sehingga perlu di islamkan. Untuk mengislamkannya, maka diberikan kepada ilmu-ilmu tersebut label “islam” sehingga kemudian muncul istilah-istilah ekonomi islam, kimia islam dan sebagainya.
Pengertian Islamisasi Ilmu Pengetahuan ini secara jelas diterangkan oleh al- Attas,, yaitu:
.... pembebasan manusia dari tradisi magis, motologis, animistis, kultur-nasional (yang bertentangan dengan islam) dan dari belenggu paham sekuler terhadap pemikiran dan bahasa... juga pembebasan dari kontrol dorongan fisiknya yang cdnderung sekuler dan tidak adil terhadap hakikat diri atau jiwanya, sebab manusia dalam wujud fisiknya cenderung lupa terhadap hakikat dirimya yang sebenarnya dan berbuat tidak adil terhadapnya. Islamisasi adalah suatu proses menuju bentuk asalnya yang tidak sekuat proses evolusi dan devolusi...
Ini artinya dengan Islamisasi Ilmu Pengetahuan, umat islam akan terbebaskan dari belenggu hal-hal yang bertentangan dengan islam, sehimgga timbul keharmonisan dan kedamaian dalam dirinya sesuai fitrahnya.