Mohon tunggu...
Hafiad97
Hafiad97 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance

Halo teman-teman masyarakat +62 jumpa lagi dengan saya Hafiad, sebelumnya senang bisa berkenalan dan menyapa kalian. Momen kali ini saya akan sharing tulisan saya dan harapannya dengan adanya tulisan ini bisa menambah wawasan dan semoga kalian suka dengan tulisan ini. saya harap kalian senantiasa sehat dan dimudahkan segala urusanya, Apabila ada salah kata atau redaksi yang kurang berkenan dihati mohon maaf ya Terima Kasih😊 😊

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Dilantik Menjadi Ketua DPW PPP Sultra, Andi Sumangerukka Siap Kembalikan Kejayaan PPP

7 Agustus 2023   20:07 Diperbarui: 7 Agustus 2023   20:56 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah sebuah partai politik Indonesia. Partai ini berdiri pada 5 Januari 1973. PPP lahir dari penggabungan dua partai besar Islam saat itu, Partai Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Islam Indonesia (Parmusi). Proses pendirian PPP berakar dari situasi politik Indonesia pada awal tahun 1970-an yang didukung oleh pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. 

Kemenangan tersebut menimbulkan kekhawatiran antara NU dan Parmusi tentang semakin melemahnya posisi Islam dalam politik nasional. Berdasarkan keprihatinan tersebut, upaya dilakukan untuk menyatukan kekuatan partai-partai Muslim. 

NU, ormas Islam terbesar di Indonesia, dan Parmusi, yang juga memiliki basis massa Islam yang kuat, merasa perlu bekerja sama untuk menghadapi hegemoni Golkar dan memastikan bahwa kepentingan Islam selalu diperhitungkan dalam kebijakan nasional. 

Pada akhirnya, melalui upaya rekonsiliasi dan dialog yang intensif, kedua belah pihak sepakat untuk bergabung menjadi satu yang mewakili kepentingan Islam dan massa NU dan Parmusi. 

Saat itulah PPP dimulai pada 5 Januari 1973, menggabungkan struktur dan basis massa dari dua pendahulunya. PPP kemudian menjadi salah satu partai politik penting dalam sistem politik Indonesia pada masa Orde Baru. 

Meski sepanjang perjalanannya PPP telah mengalami berbagai gerak dan perubahan, namun partai tersebut tetap memegang peranan penting dalam perpolitikan Indonesia hingga saat ini.

Sebagai salah satu provinsi di Indonesia, Sulawesi Tenggara menjadi wilayah yang masyarakatnya belum banyak mengetahui partai PPP, bahkan untuk pemilihan DPR RI dan DPRD Provinsi partai PPP hampir tidak mendapatkan kursi suara. Padahal partai PPP menjadi salah satu partai tertua di Indonesia dan memiliki background berbasis partai Islam. 

Terbaru Mayjen purnawirawan Andi Sumangerukka (ASR) dilantik menjadi ketua DPW PPP Sultra menggantikan Ketua DPW sebelumnya yakni Laode Barhim. Dengan dipilinya ASR Menjadi DPW PPP periode 2021-2026, diharapkan mampu membawa perubahan dan mengembalikan masa-masa kejayaan partai ppp sebagai salah satu partai besar di Indonesia. 

Andi Sumngerukka siap bekerja maksimal agar PPP memenangkan pemilu 2024 di Sultra. Mantan Pangdam XIV Hasanuddin tersebut menargetkan PPP Sultra memenangkan pemilu 2024 dengan meraih minimal 1 kursi DPR RI, 9 kursi DPRD Provinsi Sultra dan 1 kursi setiap daerah pemilihan di 17 kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara . Sumeber: https://kendaripos.fajar.co.id/

 #SULTRAHARUSSEJAHTERA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun