Saat mata ini menantang angkasa
Apakah kau turut mengancamnya?
Cobalah sejenak kau picingkan mata
Kilauan bintang berdansa bak permata
Kau perhiasan terindah yang ku punya
Asmamu selalu ku sebut dalam pinta
Agungnya anganku ingin segera bersua
Sumpah mati, hatiku dipenuhi renjana
Ku beranikan diri Berdiskusi dengan Tuhanku
Berkecumik menegosiasikan namamu
Memilikimu adalah sebuah karunia
Semoga pemilik semesta menyetujuinya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!