Saat Rasa Cinta, Ku Tafsirkan Sebatas Kelakar
Seketika Kedua Bibirmu Mulai Gemetar
Menggugat Keberanianku Yang Hangus Terbakar
Oleh Obor Cinta Yang Terus Berkobar
Hingga Akhirnya Membuatku Terkapar
Di Sudut Ruang Kecil Yang Ku Sebut Kamar
Ku Seret Pena Hingga Tercetak Ukiran Kata
Ku Mulai Berkarya Bak Indahnya Nirwana
Ku Sulam Untaian Kalimat Maya
Berisikan Ungkapan Hampa
Saat Di Sisimu, Gemuruh Rasa Bergejolak
Dentuman Rasa Seakan Berteriak
Atas Kenyamanan Yang Berpadu Bahagia
Ada Rasa Takut Jika Kelak Kita Tak Bersama
Ribuan Kata Tercekat Tak Kuasa Bersabda
Aliran Sejuk Tatapanmu Menyusuri Jiwa
Hanya Bisa Menahan, Tanpa Mampu Mengungkapkan
Jutaan Kata Yang Selama Ini Menghiasi Perasaan
Saat Bersamamu, Ada Ketenangan Yang Kurasakan
Saat Bersamamu, cinta melebur menjadi keindahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H