Berawal dari pertemuan tak terduga
Kini mulai muncul perasaan suka
Tumbuh subur memenuhi dada
Harum mewangi menggoda jiwa
Ilalang & semak belukar menjadi saksi
Hujan sepanjang jalan turut jadi bukti
Ku memandangimu tiada henti
Ku tak ingin sosokmu terganti
Kicauan burung sangat indah pagi itu
Seakan mereka merasa cemburu
Saat aku menggenggam tangamu
Agar engkau tak pernah lari dariku
Tatkala aku petik setangkai bunga
Kau selipkan di samping telinga
Memikat siapapun yang memandangnya
Membuatmu terlihat semakin sempurna
Kau sandarkan kepala dibahuku
Ku ceritakan semua kisah pilu masa lalu
Mulai dari perihnya kehilangan sosok ibu
Hingga akhirnya kini aku menemukanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H