Chatgpt atau Perflexity AI, manakah yang lebih Unggul dan Membantu dalam Kebutuhan Pendidikan
Penulis : Nur Lutfia Amalia Khaisya
Mungkin untuk sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan AI dari chatgpt dan Perflexity, karena pasti sudah lazim menggunakannya untuk keperluan pribadi, Chatgpt dan Perflexity ai, lebih nyaman manakah? menggunakan chatgpt? ataukah perflexity?, tetapi kedua AI tersebut mempunyai kelebihannya tersendiri, Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menjadi salah satu inovasi paling transformatif, termasuk dalam bidang pendidikan. Teknologi ini tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, tetapi juga membuka peluang baru dalam penyampaian materi, personalisasi pendidikan, dan pemecahan masalah yang kompleks. Dua platform AI yang kini banyak digunakan dalam konteks pendidikan adalah ChatGPT dan Perplexity AI. Keduanya menawarkan solusi yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan pendidikan, tetapi manakah yang lebih unggul? Esai ini akan mengeksplorasi dan membandingkan kelebihan serta kelemahan kedua platform untuk menentukan mana yang lebih membantu dalam mendukung proses pembelajaran di era modern Peran Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Sebelum membahas perbandingan antara ChatGPT dan Perplexity AI, penting untuk memahami bagaimana AI berperan dalam pendidikan. AI telah merevolusi cara siswa dan pendidik mengakses, memproses, dan menggunakan informasi. Dengan algoritma yang canggih, AI memungkinkan:
- Personalisasi Pembelajaran: Siswa dapat belajar sesuai dengan kebutuhan, gaya, dan kecepatan mereka sendiri.
- Akses Informasi yang Cepat: AI mampu memberikan jawaban atas pertanyaan kompleks dalam hitungan detik.
- Dukungan untuk Guru: AI membantu pendidik dalam menyusun materi, mengoreksi tugas, dan memantau kemajuan siswa.
Dalam konteks ini, ChatGPT dan Perplexity AI hadir sebagai dua alat AI yang menawarkan pendekatan berbeda untuk mendukung kebutuhan pendidikan.
Apa itu ChatGPT Â dan Perfelxity AI?
chatgpt adalah  teknologi chat bot yang dikembangkan oleh Open AI menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memfasilitaskan percakapan antara manusia dan mesin. Sebagai bagian dari keluarga GPT (Generative Pretrained Transformer), ChatGPT mampu menghasilkan teks yang mirip dengan respons manusia dalam percakapan, ChatGPT juga bermanfaat untuk membantu dalam penyelesaian tugas, pembelajaran dan eksplorasi bertanya segala hal yang ingin ditanya tinggal mengetik apa yang dingin ditanya pada chatbot nanti akan dijawab oleh chatgpt, untuk penelusuran tidak hanya menggunakan kalimat tetapi kita juga bisa mengirim berbagai jenis file seperti photo dan lain sebagainya sesuai fitur yang ada di chatgpt. Chatgpt merupakan produk dari perusahaan AI non profit bernama Open AI diinisialisasi oleh Elon Musk dan sejumlah tokoh terkenal di Silicon Valley, San Fransisco, California seperti Reid Hoffman dan Sam Altman, Nah sekarang kita lanjut membahas tentang perflexity ai.
Perflexity ai adalah mesin pencari percakapan yang menggunakan model bahasa besar (LLM) untuk menjawab pertanyaan. Pengembangnya, Perplexity ai, Inc., berkantor pusat di San Fransisco, California, didirikan pada tahun 2022, Perflexity menghasilkan jawaban menggunakan sumber dari web dan mengutip tautan dalam respons teks. Perflexity bekerja pada model freemium (produk gratis menggunakan LLM mandiri perusahaan berdasarkam GPT-3,5 dengan penelurusan) sedangkan versi berbayar Perflexity Pro memiliki akses ke GPT-4, Claude 33.5, Grok-2, Llama 3 dan LLM Perflexity internal
Apa sajakah Kelebihan ChatGPT dan Perflexity AI ?
     ChatGPT, sebagai model kecerdasan buatan berbasis bahasa, memiliki berbagai kelebihan yang menjadikannya alat yang revolusioner di era digital. Dengan kemampuan unik untuk memahami dan menghasilkan teks yang menyerupai manusia, ChatGPT telah diterapkan di berbagai bidang, dari pendidikan hingga bisnis. Berikut adalah kelebihan dari ChatGPTÂ
1. Pemahaman Bahasa yang Mendalam
Kemampuan ChatGPT untuk memahami konteks dan memberikan respons yang relevan. Teknologi ini dilatih menggunakan data teks yang sangat luas, sehingga dapat mengenali berbagai pola bahasa, kosakata, dan struktur kalimat. Hal ini membuat ChatGPT mampu menjawab pertanyaan kompleks, menjelaskan konsep-konsep abstrak, atau bahkan berdiskusi tentang topik tertentu dengan tinngkat keakuratan yang tinggi. Misalnya dalam dunia pendidikan ChatGPT dapat digunakan sebagai tutor virtual yang membantu siswa memahami ateri pelajaran, mengerjakan tugas, atau menjelaskan istilah yang sulit dipahami. Kemampuan ini memberikan akses pembelajaran yang lebih luas dan personal.
2. Fleksibilitas dalam Berbagai Bidang
ChatGPT dirancang untuk beradabtasi dengan kebutuhan yang berbeda. Dalam bisnis, teknologi ini dapat mengotomasi layanan pelanggan dengan menjawab pernyataan rutin secara efisien, sehingga menghemat waktu dan biaya. Dalam penulisan kreatif, ChatGPT mampu menghasilkan ide, cerita, atau bahkan puisi yang unik, mendukung para kreator dalam menemukan inspirasi baru.
Selain itu, kemampuan multibahasa ChatGPT memungkinkan pengguna dari berbagai latar belakang budaya dan geografis untuk berkomunikasi tanpa hambatan bahasa. Hal ini menjadikannya alat yang inklusif dan bermanfaat dalam menghubungkan orang di seluruh dunia
3. Efisiensi dan Produktivitas
Kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi kerja. Dalam hitungan detik, teknologi ini dapat menyusun dokumen, memberikan ringkasan informasi, atau membantu dalam brainstorming ide. Hal ini sangat membantu profesional yang membutuhkan solusi cepat untuk perkerjaan. Â Contohnya dalam dunia pendidikan siswa atau siswi dapat meminta chatgpt untuk menjawab soal-soal yang diberikan guru yang tidak dapat dipahami oleh mereka.
4. Kemudahan Akses dan Skalabilitas
ChatGPT tersedia secara online, membuatnya mudah diakses oleh siapa saja yang memiliki koneksi internet. Baik individu maupun perusahaan kecil dapat memanfaatkan teknologi ini tanpa perlu mengeluarkan biaya besar untuk perangkat keras atau infrastruktur tambahan. Selain itu, ChatGPT dapat diintegrasikan ke dalam berbagai platform seperti aplikasi mobile, situs web, atau sistem pesan instan. Fleksibilitas ini membuatnya mudah diadopsi oleh berbagai sektor, termasuk pendidikan, e-commerce, dan hiburan.
5. Kemampuan Belajar yang Berkelanjutan
ChatGPT terus diperbarui melalui teknik pembelajaran mendalam (deep learning). Dengan pembaruan ini, model dapat memahami tren bahasa terbaru, meningkatkan akurasi respons, dan meminimalkan kesalahan. Kemampuan belajar yang berkelanjutan ini memastikan bahwa ChatGPT tetap relevan dan kompetitif di dunia yang terus berubah.
6. Penyusunan Laporan dan Presentasi
ChatGPT dapat membantu siswa menyusun kerangka laporan, menulis pendahuluan, atau memberikan ide kreatif untuk presentasi. Misalnya, jika seorang siswa harus membuat presentasi tentang perubahan iklim, ChatGPT dapat mennyarankan poin-poin penting yang perlu dipresentasikan saat membuat video.
7. Memberikan Tambahan Referensi
ChatGPT mampu menyediakan daftar referensi berdasarkan topik tertentu yang diminta oleh pengguna. Misalnya, jika seorang siswa mencari referensi tentang "perubahan iklim" ChatGPT dapat memberikan daftar buku, artikel, atau jurnal ilmiah yang relevan. Tidak hanya itu, ChatGPT juga dapat merangkum isi dari sumber-sumber tersebut, sehingga pengguna dapat dengan cepat memahami poin-poin utama tanpa harus membaca seluruh dokumen terlebih dahulu.
    Perflexity AI dalam era yang ditandai dengan melimpahnya informasi, tantangan utama yang dihadapi manusia adalah bagaimana menemukan, memahami, dan mengelola informasi tersebut dengan efisien. Perplexity AI hadir sebagai salah satu solusi inovatif yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menjawab kebutuhan ini. Dengan fitur-fitur unggulan yang dirancang untuk memberikan akses cepat dan akurat ke informasi, Perplexity AI menawarkan berbagai kelebihan yang menjadikannya alat yang relevan dan sangat berguna di berbagai bidang kehidupan.
1. Efisiensi Tinggi dalam Pencarian Informasi
Salah satu keunggulan utama Perplexity AI adalah kemampuannya untuk memberikan jawaban secara cepat dan relevan. Sistem ini memanfaatkan teknologi pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing) untuk memahami pertanyaan pengguna dengan baik, kemudian menyajikan jawaban yang langsung menjawab inti permasalahan. Proses ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan pencarian manual melalui mesin pencari konvensional, di mana pengguna sering kali harus memeriksa berbagai tautan sebelum menemukan jawaban yang mereka cari. Dalam dunia bisnis, akademik, atau bahkan kehidupan sehari-hari, efisiensi ini dapat menghemat waktu dan tenaga secara signifikan.
2. Pemahaman Mendalam dan Penjelasan Kontekstual
Tidak seperti sistem pencarian informasi biasa yang hanya menyajikan hasil berupa daftar tautan, Perplexity AI mampu memberikan penjelasan yang mendalam dan kontekstual. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memahami informasi secara lebih komprehensif. Misalnya, jika seorang pengguna bertanya tentang topik kompleks seperti "dampak perubahan iklim terhadap pertanian," Perplexity AI tidak hanya memberikan data mentah tetapi juga analisis mendalam tentang bagaimana perubahan iklim memengaruhi produktivitas pertanian, faktor-faktor penyebabnya, dan langkah-langkah mitigasi yang relevan. Kelebihan ini sangat bermanfaat, terutama dalam pendidikan dan penelitian, di mana pemahaman yang mendalam menjadi kunci keberhasilan.
3. Antarmuka Pengguna yang Sederhana dan Mudah Digunakan
Desain antarmuka Perplexity AI sangat intuitif dan mudah digunakan, bahkan bagi pengguna yang tidak memiliki latar belakang teknis. Pengguna cukup mengetikkan pertanyaan mereka dalam format bahasa sehari-hari, dan sistem akan memberikan jawaban yang sesuai dalam hitungan detik. Kesederhanaan ini membuat Perplexity AI dapat diakses oleh berbagai kelompok masyarakat, mulai dari pelajar, profesional, hingga individu yang membutuhkan informasi untuk kebutuhan pribadi. Pengalaman pengguna yang positif ini menjadi salah satu alasan mengapa teknologi ini cepat diterima oleh banyak orang.
4. Kredibilitas Informasi Berbasis Sumber Terpercaya
Keunggulan lain dari Perplexity AI adalah kemampuannya untuk menarik informasi dari berbagai sumber terpercaya, seperti jurnal ilmiah, artikel berita terkemuka, dan ensiklopedia daring. Sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa jawaban yang diberikan tidak hanya relevan tetapi juga valid. Dengan mencantumkan sumber informasi, pengguna dapat memverifikasi keakuratan data yang disajikan. Hal ini penting dalam dunia di mana misinformasi dan berita palsu menjadi ancaman serius.
5. Kemampuan untuk Beradabtasi dengan Dinamika Kebutuhan Informasi
Sebagai teknologi berbasis kecerdasan buatan, Perplexity AI terus berkembang seiring dengan perubahan tren dan kebutuhan pengguna. Sistem ini dapat dilatih ulang untuk memahami topik baru, mendukung bahasa tambahan, atau mengadopsi format komunikasi yang lebih kompleks. Kemampuan adaptasi ini menjadikannya solusi jangka panjang yang relevan dalam menghadapi dinamika kebutuhan informasi di berbagai bidang, mulai dari bisnis hingga akademik.
6. Aplilkasi Luas dalam berbagai Sektor
Perplexity AI tidak hanya digunakan untuk pencarian informasi umum tetapi juga memiliki aplikasi dalam berbagai sektor. Dalam dunia pendidikan, alat ini membantu siswa dan guru memahami konsep sulit dengan penjelasan yang jelas. Dalam bisnis, Perplexity AI dapat digunakan untuk menganalisis data pasar atau menyusun strategi berdasarkan tren terkini. Bahkan dalam bidang kesehatan, teknologi ini dapat membantu memberikan informasi berbasis bukti kepada pasien atau praktisi medis. Fleksibilitas ini menjadikannya alat yang berharga di hampir semua aspek kehidupan
7. Mudah Diakses dan Digunakan
Keunggulan lain dari Perplexity AI adalah antarmukanya yang sederhana dan mudah digunakan. Pengguna tidak memerlukan keahlian teknis untuk mengoperasikan alat ini. Dengan mengetikkan pertanyaan atau kata kunci, pengguna dapat langsung mendapatkan jawaban yang relevan. Selain itu, Perplexity AI dapat diakses melalui perangkat apa pun yang terhubung ke internet, seperti komputer, tablet, atau smartphone. Kemudahan akses ini memungkinkan siswa dan pendidik untuk menggunakan alat ini kapan saja dan di mana saja, mendukung pembelajaran yang fleksibel dan terintegrasi dengan teknologi modern.
Apa sajakah Kelemahan dari ChatGPT dan Perflexity AI?
    Tidak hanya mempunyai kelebihan kedua AI ini juga mempunyai kelemahan, di karenakan yang merancang juga seorang manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan, berikut beberapa kelemahan dari kedua bot tersebut
1. Kurangnya Verifikasi Sumber (ChatGPT)
Salah satu kelemahan terbesar ChatGPT adalah kurangnya transparansi dalam mencantumkan sumber informasi. Meskipun alat ini mampu memberikan jawaban yang tampak kredibel, informasi yang disajikan tidak selalu didukung oleh referensi yang jelas. Hal ini menjadi masalah serius dalam konteks akademik, di mana keakuratan dan kredibilitas informasi sangat penting.
Misalnya, jika seorang siswa menggunakan ChatGPT untuk menyelesaikan tugas penelitian, ia mungkin menerima jawaban yang salah atau tidak valid karena tidak ada cara mudah untuk memverifikasi kebenaran jawaban tersebut. Kelemahan ini membuat pengguna harus melakukan verifikasi tambahan secara manual, yang dapat mengurangi efisiensi alat ini.
2. Keterbatasan Pemahaman Konteks yang Kompleks (ChatGPT dan Perflexity AI)
Baik ChatGPT maupun Perplexity AI memiliki keterbatasan dalam memahami pertanyaan atau konteks yang sangat kompleks. ChatGPT cenderung memberikan jawaban yang generik jika dihadapkan dengan pertanyaan yang ambigu atau memerlukan analisis mendalam. Perplexity AI, di sisi lain, lebih fokus pada memberikan informasi spesifik tetapi sering kali gagal menjawab pertanyaan yang membutuhkan penjelasan atau analogi.
Sebagai contoh, jika seorang siswa bertanya tentang implikasi sosial dari perkembangan teknologi AI dalam pendidikan, ChatGPT mungkin memberikan penjelasan yang terlalu umum, sementara Perplexity AI hanya memberikan fakta-fakta tanpa menggali aspek analitisnya. Hal ini membuat keduanya kurang ideal untuk tugas yang membutuhkan pemahaman mendalam.
3. Potensi Kesalahan atau Bias Informasi (ChatGPT dan Perflexity AI)
Karena ChatGPT dan Perplexity AI bergantung pada data yang telah diprogram atau diambil dari internet, ada risiko bahwa jawaban yang diberikan mengandung bias atau kesalahan. ChatGPT, misalnya, dapat menghasilkan jawaban yang tidak akurat jika data pelatihannya tidak mencakup informasi terkini atau jika pertanyaan yang diajukan tidak jelas.
Perplexity AI juga tidak sepenuhnya bebas dari bias, terutama jika sumber data yang digunakan tidak beragam atau mewakili sudut pandang tertentu. Dalam konteks pendidikan, hal ini dapat menyebabkan penyampaian informasi yang tidak seimbang atau salah arah, yang pada akhirnya merugikan siswa dan pendidik.
4. Ketrgantungan pada Akses Internet (ChatGPT dan Perflexity AI)
Kedua alat ini membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk berfungsi. Dalam lingkungan pendidikan yang kurang mendukung infrastruktur teknologi, seperti di daerah terpencil atau negara berkembang, ketergantungan ini menjadi kelemahan yang signifikan.
Sebagai contoh, siswa di daerah dengan akses internet terbatas tidak dapat memanfaatkan ChatGPT atau Perplexity AI secara optimal. Keterbatasan ini menciptakan kesenjangan digital yang semakin melebar, sehingga teknologi ini kurang inklusif bagi semua pengguna.
5. Kurangnya Kreativitas pada Perflexity AI
Perplexity AI dirancang untuk memberikan informasi berbasis data, tetapi kurang mampu mendukung kreativitas atau eksplorasi ide. Misalnya, jika seorang siswa membutuhkan bantuan untuk menyusun esai atau mengeksplorasi konsep kreatif, Perplexity AI tidak dapat memberikan saran yang inovatif atau berbasis imajinasi.
Sebaliknya, ChatGPT lebih unggul dalam aspek ini, tetapi dengan risiko menghasilkan ide yang mungkin tidak relevan atau tidak terstruktur dengan baik. Kekurangan ini membuat Perplexity AI kurang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan belajar yang membutuhkan pemikiran kreatif.
6. Kertergantungan Berlebihan pada Alat (ChatGPT dan Perflexity AI)
Salah satu risiko penggunaan teknologi seperti ChatGPT dan Perplexity AI adalah munculnya ketergantungan berlebihan. Pengguna, terutama siswa, mungkin cenderung mengandalkan alat ini untuk menyelesaikan tugas tanpa benar-benar memahami materi yang sedang dipelajari.
Sebagai contoh, seorang siswa dapat dengan mudah meminta ChatGPT untuk menyusun esai atau menjawab soal matematika tanpa benar-benar memproses konsep di baliknya. Hal ini dapat menghambat perkembangan kemampuan analitis dan pemecahan masalah secara mandiri, yang sangat penting dalam pembelajaran jangka panjang.
7. Tidak Sepenuhnya Aman dari Penyalahgunaan (ChatGPT dan Perflexity AI)
Kedua AI ini juga rentan terhadap penyalahgunaan. ChatGPT, misalnya, dapat digunakan untuk membuat konten palsu atau manipulatif jika disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Perplexity AI, meskipun fokus pada data terverifikasi, dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi yang salah jika sumber data yang dirujuk tidak diperiksa dengan hati-hati.
Dalam konteks pendidikan, penyalahgunaan ini dapat merusak integritas akademik. Siswa mungkin menggunakan alat ini untuk menyalin jawaban atau menyusun tugas tanpa upaya mandiri, yang bertentangan dengan prinsip pembelajaran yang etis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H