Sepiq mendera
Sepertiangin yang melesat
Jauh ke dasar sampai ke atas
Hatiq meredup tanpa berpijak
Dinding-dinding hati yang kian rapuh
Terpecah meninggalkan noda tanpa tersisa
Suara itu terus mendayu keras memanggil sangpemilik jiwa
Hampa diujung Tanya, memburu sampai ke ujung
Terlihat jelas sampai tak terlihat
Kembali berlari sampai tak berbatas
Berhenti danmenghilang tanpa isyarat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!