Selain itu, guru juga berperan sebagai sumber inspirasi bagi siswa. Dengan memberikan contoh sikap positif, seperti kerja keras, integritas, dan rasa ingin tahu, guru dapat memotivasi siswa untuk meniru sikap tersebut dalam kehidupan mereka.
---
5. Membantu Siswa Mengatasi Hambatan Psikologis
Tidak jarang siswa menghadapi berbagai hambatan psikologis yang mengganggu proses belajar mereka, seperti rasa cemas, kurang percaya diri, atau konflik dengan teman sebaya. Guru sebagai fasilitator harus dapat mengenali tanda-tanda hambatan ini dan memberikan intervensi yang tepat.
Contohnya, jika seorang siswa terlihat kurang percaya diri dalam mengerjakan tugas, guru dapat memberikan dukungan berupa dorongan moral, bantuan tambahan, atau strategi belajar yang lebih efektif. Jika masalahnya lebih kompleks, seperti bullying atau gangguan emosional, guru dapat bekerja sama dengan konselor sekolah atau orang tua untuk mencari solusi terbaik.
---
6. Membina Keterampilan Sosial dan Emosional
Selain fokus pada aspek akademik, guru juga bertanggung jawab untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Dalam hal ini, guru dapat:
Melatih keterampilan kerja sama: Melalui aktivitas kelompok, siswa belajar untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan menghargai pendapat orang lain.
Meningkatkan empati: Guru dapat mendorong siswa untuk memahami perasaan dan perspektif teman-temannya melalui diskusi atau simulasi peran.
Mengelola emosi: Guru dapat mengajarkan strategi kepada siswa untuk mengelola stres atau emosi negatif, seperti teknik relaksasi atau pemecahan masalah.