Mohon tunggu...
Fia afifaturrohmah
Fia afifaturrohmah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya mahasiswi IAIN PONOROGO saya sekarang semester 2 di jurusan PGMI

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Orang Tua untuk Membentuk Kepribadian Anak

7 Oktober 2024   21:00 Diperbarui: 7 Oktober 2024   21:02 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada dasarnya, anak-anak berusia 6-12 tahun memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Mereka cepat meniru apa yang mereka lihat dan dengar. Di era modern ini, dengan kemudahan akses informasi dari televisi maupun internet, anak-anak dapat dengan mudah memperoleh informasi tersebut. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengawasi anak sangatlah penting. Jika anak tidak diawasi, mereka mungkin tidak akan berkembang sesuai harapan orang tua. Maka, orang tua harus memaksimalkan perannya, terutama dalam pembentukan kepribadian anak.

Namun, peran ini tidak mudah dijalankan, terutama karena berbagai kendala yang dihadapi oleh orang tua. Di Desa Kancilan, misalnya, salah satu kendala utama adalah rendahnya tingkat pendidikan orang tua. 

Orang tua dengan pendidikan rendah sering kali kurang memiliki pengetahuan yang memadai dalam mendidik anak dan membentuk kepribadiannya. Selain itu, kesibukan bekerja juga menjadi penghalang. Seperti yang disebutkan oleh Li dkk (2018), kesibukan bekerja membuat perhatian orang tua terhadap anak berkurang, sehingga komunikasi antara orang tua dan anak juga menurun.

Selain itu, faktor internal anak sendiri, seperti karakter bawaan atau pengaruh genetik, juga memengaruhi pembentukan kepribadian. Menurut Sa’diyah (2017), faktor internal ini termasuk kondisi fisik dan mental yang dimiliki anak sejak lahir. 

Faktor lingkungan juga memainkan peran penting. Isman (2019) menyatakan bahwa lingkungan pergaulan sangat memengaruhi perkembangan kepribadian anak. Anak cenderung meniru perilaku teman-temannya, sehingga penting bagi orang tua untuk memperhatikan dengan siapa anak bergaul.

Media sosial juga memberikan dampak besar pada pembentukan kepribadian anak. Menurut Isman (2019), media sosial memiliki pengaruh yang lebih banyak negatifnya daripada positifnya bagi anak-anak. Oleh karena itu, pengawasan dan perhatian dari orang tua terhadap penggunaan media sosial oleh anak menjadi sangat penting.

Secara keseluruhan, peran orang tua dalam mengawasi, mendidik, dan membentuk kepribadian anak sangatlah krusial, meskipun berbagai kendala seperti rendahnya pendidikan, kesibukan bekerja, faktor internal anak, lingkungan, dan pengaruh media sosial menjadi tantangan yang harus dihadapi.

C.SIMPULAN

erdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa peran orang tua dalam pembentukan kepribadian anak di Desa Kancilan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara meliputi beberapa aspek, yaitu peran orang tua dalam memberikan keteladanan, mengajarkan agama, mengajarkan sopan santun, serta menanamkan kejujuran kepada anak-anaknya.

Namun, ada sejumlah kendala yang dihadapi oleh orang tua dalam proses pembentukan kepribadian anak di desa tersebut. Kendala-kendala tersebut meliputi rendahnya tingkat pendidikan orang tua, kesibukan orang tua dalam bekerja yang mengurangi waktu untuk mendidik anak, serta faktor dari anak itu sendiri, faktor lingkungan sekitar yang mempengaruhi perilaku anak, dan pengaruh negatif dari media sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun