Mohon tunggu...
Fia afifaturrohmah
Fia afifaturrohmah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya mahasiswi IAIN PONOROGO saya sekarang semester 2 di jurusan PGMI

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Pola Asuh dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak

3 Juni 2024   09:56 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:21 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PERAN POLA ASUH DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK

PENDAHULUAN

Anak-anak adalah makhluk kecil yang memiliki potensi luar biasa. Mereka memiliki energi, dinamisme, antusiasme, dan rasa ingin tahu yang membedakan mereka dari orang dewasa. Anak-anak selalu ingin mengeksplorasi dan belajar dari apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan (Sujiono, 2013, hlm.6).

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar serta proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk aktif mengembangkan potensi mereka. Hal ini meliputi kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, moral yang baik, serta keterampilan yang dibutuhkan oleh individu, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan anak usia dini mencakup semua upaya dan aktivitas yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam mengasuh anak, yang dikenal sebagai pendidikan anak usia dini (Sujiono, 2013, hlm. 7). Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire adalah psikolog pertama yang mengemukakan konsep kecerdasan emosional. 

Mereka menyatakan bahwa sifat-sifat emosional sangat penting untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Beberapa sifat penting yang harus dimiliki anak meliputi empati, kemampuan mengekspresikan dan memahami perasaan, manajemen kemarahan, kemandirian, fleksibilitas, pemecahan masalah, ketekunan, solidaritas, keramahan, dan rasa hormat (Ekawati, 2016). Mengajari anak mengatur emosi sejak dini membantu mereka menenangkan diri, sebuah keterampilan yang bermanfaat sepanjang hidup.

Proses belajar juga bisa terjadi dalam konteks keluarga, dengan orang tua sebagai pendidik utama dalam pendidikan anak. Peran orang tua sangat penting dalam setiap aspek perkembangan anak, karena mereka bertanggung jawab untuk mengajar, merawat, dan mengarahkan anak hingga siap secara sosial.

Baumrind (dalam Santrock, 2010) mengidentifikasi empat jenis pola asuh: otoriter, otoritatif, lalai, dan permisif. Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanto (2020) dalam karya berjudul "Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini" menekankan pentingnya peran orang tua dalam pengembangan kecerdasan emosional anak. Namun, banyak orang tua belum menyadari bahwa peran mereka sangat vital dalam pengembangan kecerdasan emosional anak melalui pola asuh sehari-hari. Berdasarkan penjelasan di atas, kecerdasan emosional anak usia dini sangat dipengaruhi oleh pola asuh. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian studi literatur mengenai peran pola asuh orang tua dalam perkembangan kecerdasan emosional anak usia dini.

PEMBAHASAN

Pengertian Pola Asuh

Pola asuh merujuk pada cara orang tua memperlakukan anak mereka dalam hal interaksi dan komunikasi, yang mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak. Hubungan positif antara orang tua dan anak memungkinkan orang tua untuk mengatur perilaku anak serta mengoptimalkan bakat dan keterampilan mereka dengan menetapkan batasan secara konsisten. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun