Mohon tunggu...
Fia afifaturrohmah
Fia afifaturrohmah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya mahasiswi IAIN PONOROGO saya sekarang semester 2 di jurusan PGMI

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PERAN POLA ASUH DALAM MAMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI ANAK

31 Mei 2024   12:22 Diperbarui: 31 Mei 2024   12:27 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahun-tahun pertama kehidupan anak sangat krusial karena merupakan awal dari perjalanan pendidikan mereka. Anak usia 5-6 tahun biasanya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Penting untuk mendukung mereka dengan kegiatan yang dapat mengembangkan pertumbuhan, salah satunya adalah kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan aspek individu yang sangat penting untuk dikembangkan di era ini, dan hal ini dapat distimulasi melalui lingkungan sekitar. Lingkungan pertama yang paling berpengaruh adalah orang tua, yang berperan sebagai panutan bagi anak. Pengasuhan orang tua sangat berhubungan erat dengan perkembangan diri anak dalam kehidupan sehari-hari.

Kepercayaan diri merupakan elemen penting untuk semua aspek perkembangan sehat anak dan merupakan faktor utama dalam keberhasilan di sekolah. Kepercayaan diri adalah keyakinan anak pada kemampuannya untuk menguasai tubuh, perilaku, dan tantangan yang dihadapi di dunia yang lebih luas. Anak-anak yang percaya diri sangat ingin mempelajari keterampilan baru dan menghadapi tantangan baru. Mereka juga mengharapkan dukungan dan bantuan dari orang dewasa dalam upaya mereka. Kepercayaan diri penting untuk bergaul dengan orang lain dan mengatasi banyak tantangan sosial seperti berbagi, kompetisi, dan berteman yang dihadapi anak-anak di lingkungan sekolah. Anak yang percaya diri akan merasa bahwa orang lain menyukai mereka dan mereka mengharapkan hubungan yang memuaskan dan menyenangkan (Arey Lyness, 2018).

Kepercayaan diri berasal dari persepsi tentang kompetensi. Anak-anak mengembangkan kepercayaan diri bukan hanya karena pujian dari keluarga dan teman, tetapi melalui pencapaian mereka sendiri.

Sebagai guru prasekolah, pendidik sering melihat banyak anak yang menjadi lebih percaya diri saat mereka belajar dan menyelesaikan tugas serta mencapai tujuan baru. Wajar jika orang tua ingin menanamkan rasa percaya diri pada anak-anak mereka. Anak-anak yang percaya diri memiliki keyakinan pada diri mereka sendiri dan mampu menghadapi tantangan baru tanpa rasa takut. Meskipun setiap anak berbeda, ada beberapa pedoman umum yang bisa diikuti untuk membangun kepercayaan diri anak (Wendy L. Moss, 2014). Anak-anak secara alami penuh rasa ingin tahu. Sejak mereka mulai menyadari dunia di sekitar mereka, mereka mulai mengeksplorasi. Ketika mereka belajar mengekspresikan diri, mereka akan merasa percaya diri. Tidak ada yang lebih kuat dari rasa ingin tahu seorang anak selama tahun-tahun awal mereka (Ng & Yuen, 2015).

Kepercayaan diri berkembang sejak bayi lahir, ketika mereka belum memiliki perasaan yang nyata tentang diri mereka sebagai individu yang terpisah. Mereka belajar tentang diri mereka melalui interaksi dan pengalaman dengan orang lain. Pengasuh utama, seperti orang tua, kerabat, dan guru, memainkan peran penting dalam mencerminkan keunikan dan atribut khusus anak. Sebagian besar, rasa percaya diri anak dibentuk dan dipupuk oleh mereka yang merawatnya

Peran Pola Asuh dalam Membina Kepercayaan Diri Anak 

Orang tua memiliki peran paling signifikan dalam perkembangan anak, dan faktor-faktor utama dalam pengasuhan yang mendukung perkembangan dan kesejahteraan anak sudah dikenal baik oleh mereka. Namun, banyak masalah perilaku dan kurangnya kepercayaan diri pada anak seringkali terkait dengan praktik pengasuhan yang kurang baik. Intervensi pengasuhan yang mengatasi kekurangan keterampilan orang tua dan mengajarkan prinsip-prinsip pengasuhan positif berdasarkan teori pembelajaran sosial terbukti efektif dan direkomendasikan sebagai pengobatan untuk gangguan perilaku. Kebanyakan orang tua kini memiliki akses internet dan menggunakannya setiap hari, termasuk mencari nasihat tentang pengasuhan anak. Namun, nasihat tersebut seringkali bersifat sementara (Hutchings dkk., 2018). Pengasuhan yang baik mencakup fokus pada mendorong perilaku positif, memuji perilaku yang diinginkan, menetapkan batasan, serta mengajarkan regulasi emosi dan keterampilan memecahkan masalah (Hill dkk., 2020). Berikut adalah cara orang tua dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak melalui interaksi sehari-hari:

Model pola pikir percaya diri:Anak-anak meniru cara berpikir dan berbahasa orang tua, jadi ajarkan mereka mendekati situasi baru dengan percaya diri. Jangan merendahkan diri saat anak membuat kesalahan.

Dorong anak-anak untuk melihat sisi positif: Optimisme membantu anak mengatasi ketakutan mereka. Bantu mereka mencari hal positif atau pelajaran dalam setiap situasi.

Bantu mereka memahami pembicaraan diri sendiri: Anak-anak dengan kepercayaan diri rendah sering menggunakan self-talk negatif. Bantu mereka menemukan pesan alternatif yang positif.

Kenali upaya dan peningkatan: Orang tua sebaiknya fokus pada proses, bukan hasil. Berikan perhatian pada usaha yang mereka lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun