Mohon tunggu...
Fhyna Anggraeni
Fhyna Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa BImbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang

Menyukai hubungan yang melakukan interaksi dengan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengabdian Masyarakat: Meningkatkan Minat Belajar Matematika melalui Metode Japrian di SDN Gadingkasri

4 Desember 2023   09:40 Diperbarui: 4 Desember 2023   10:03 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengabdian Masyarakat: Meningkatkan Minat Belajar Matematika Melalui Metode Japrian di SDN Gadingkasri

Matematika seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan oleh sebagian besar siswa. Namun, di SDN Gadingkasri, para siswa kini dapat belajar matematika dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami melalui metode Japrian atau Jari Perkalian.


Metode Japrian adalah sebuah teknik belajar matematika yang menggunakan jari-jari tangan sebagai alat bantu untuk menghitung perkalian. Dalam metode ini, setiap jari tangan memiliki nilai yang berbeda-beda, sehingga siswa dapat dengan mudah mengingat dan menghitung hasil perkalian.

Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di SDN Gadingkasri bertujuan untuk meningkatkan minat belajar matematika siswa melalui metode Japrian. Kegiatan ini dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Malang yang tergabung dalam proyek Pendidikan Kewarganegaraan terkait dengan pengabdian masyarakat.

Selama satu hari, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam kelompok projek tersebut mengajar siswa kelas 4 tentang metode Japrian dan memberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan topik tersebut yang dilakukan selama 1 jam pelajaran. Mereka juga memberikan motivasi dan dukungan kepada siswa untuk terus belajar matematika dengan cara yang lebih menyenangkan.

Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat positif. Para siswa menunjukkan minat yang lebih tinggi dalam belajar matematika dan merasa lebih mudah memahami konsep-konsep dasar seperti perkalian. Mereka juga lebih percaya diri dalam menghadapi ujian dan tugas-tugas matematika di sekolah.

Selain itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga memberikan manfaat bagi para mahasiswa. Mereka dapat mengembangkan kemampuan mengajar dan berkomunikasi dengan masyarakat, serta memperluas wawasan tentang pendidikan di daerah.

Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama dalam bidang matematika. Metode Japrian yang mudah dipahami dan menyenangkan dapat menjadi alternatif yang efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran yang seringkali dianggap sulit dan membosankan.

Metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan media alat menggunakan sarung tangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun