Mohon tunggu...
Fhito Kumariaksy
Fhito Kumariaksy Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi aaya memancing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keefektifan mengenai Kurikulum Merdeka

2 Desember 2023   07:58 Diperbarui: 2 Desember 2023   08:07 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Merdeka menjadi suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan metode beragam dalam kurikulum, meningkatkan efektivitas isi pembelajaran, dan memberikan peserta didik kesempatan yang cukup untuk memahami konsep serta memperkuat kompetensinya. Dibuat dengan tujuan memberikan kebebasan belajar kepada siswa, kurikulum ini menimbulkan perdebatan terkait efektivitasnya di kalangan siswa SMA. Beberapa elemen yang dianggap efektif untuk siswa SMA dalam Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut: 

Tidak Adanya Penjurusan pada kelas 10

Keputusan ini memberikan siswa kesempatan untuk belajar dari berbagai mata pelajaran sekaligus. Tanpa adanya penjurusan, siswa dapat menggali berbagai bidang pengetahuan, memperluas perspektif mereka, dan membuat keputusan yang lebih baik terkait jurusan yang akan diambil di kelas 11. Pendekatan ini mendukung pembentukan pemahaman holistik dan fleksibilitas dalam pemilihan karir.

Pelajaran P5

Mata pelajaran P5 menawarkan pengalaman belajar yang kreatif melalui kegiatan proyek bulanan. Fokus pada tema-tema seperti keberagaman, hemat energi, dan kewirausahaan memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan keterampilan praktis dan berkolaborasi dalam proyek-proyek yang bermakna. Ini tidak hanya meningkatkan kreativitas, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk tantangan dunia nyata.

Gaya Pembelajaran
Terdapat tantangan awal dalam penafsiran guru terhadap Kurikulum Merdeka, terutama terkait metode pembelajaran yang aktif, seperti diskusi dan proyek kelompok. Namun, penyesuaian seiring waktu telah membuka peluang baru. Gaya pembelajaran yang berfokus pada proyek kelompok dan praktik langsung di lapangan membantu meningkatkan ketrampilan sosial, komunikasi, dan pemecahan masalah siswa.


Walaupun ada tantangan, seperti penumpukan tugas kelompok, pengaturan batasan jumlah proyek per minggu membantu mengatasi tekanan siswa. Evaluasi hasil menunjukkan perbaikan dalam suasana pembelajaran seiring berjalannya waktu, menunjukkan fleksibilitas dan keberlanjutan Kurikulum Merdeka.

 Pengembangan Keterampilan Holistik
Kurikulum Merdeka mendorong pengembangan keterampilan holistik siswa. Dengan tidak adanya penjurusan di kelas 10, siswa memiliki kesempatan untuk menggali keberagaman bidang studi. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep akademis, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis, kritis, dan analitis yang dibutuhkan di dunia nyata. Siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang minat dan bakat mereka.


Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran
Kurikulum Merdeka mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Dengan fokus pada gaya pembelajaran yang berpusat pada siswa, seperti diskusi dan proyek kelompok, siswa menjadi subjek aktif dalam pembelajaran mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan motivasi belajar, tetapi juga membantu siswa mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap pendidikan mereka sendiri.


Pendekatan Kontekstual
Melalui mata pelajaran P5 dan kegiatan proyek bulanan, siswa diperkenalkan pada pembelajaran kontekstual. Tema-tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti keberagaman dan kewirausahaan, membantu siswa mengaitkan pembelajaran mereka dengan situasi dunia nyata. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan daya ingat, tetapi juga memotivasi siswa dengan memberikan relevansi pada pembelajaran mereka.


Evaluasi Formatif dan Portofolio
Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan evaluasi formatif dan portofolio sebagai alat penilaian. Dengan penekanan pada pemahaman konsep daripada menghafal, metode evaluasi ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemajuan siswa. Ini membantu guru dan siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka serta memberikan dasar untuk pengembangan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun