Mohon tunggu...
Fhilippo Apriando
Fhilippo Apriando Mohon Tunggu... Pengacara - Junior Lawyer di Jakarta

Ut Sementem Faceris Ita Metes

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemuda Sebagai "Agent Of Change"

26 Agustus 2021   17:00 Diperbarui: 26 Agustus 2021   17:03 3734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apabila ini terlaksana artinya mereka sebagai seorang pemuda telah berhasil keluar dari zona nyamannya dan menjadi modal awal untuk memperbaiki perpolitikan dan pemerintahan di negri kita. Tan Malaka pernah mengatakan bahwa Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki pemuda, sehingga disaat kemewahan tersebut tidak dimiliki oleh seorang pemuda, secara tidak langsung mereka akan mendukung sistem yang salah.

Sebagaimana kita tahu jaman selalu berkembang dari waktu ke waktu dan saat ini kita berdiri di jaman milenial yang penuh dengan kecanggihan berbagai macam teknologi dan kemudahan dalam menerima informasi. Melihat kondisi ini menjadi sebuah keuntungan bagi pemuda karena dapat menyalurkan aspirasi berbasis teknologi yang canggih, yang nantinya dengan teknologi tersebut menjadi kemudahan bagi masyarakat untuk mengaksesnya. 

Sangat diharapkan peran pemuda dalam menata kehidupan manusia dengan berani mengembangkan kreativitas dan menciptakan inovasi baru. Kreativitas tidak memiliki batasan, setiap orang dapat membangkan, menciptakan sedemikian rupa namun tetap pada prosedur sebagaimana mestinya, maka dikenal dengan adanya istilah berfikir out of the box bukan out of context.

Tidak hanya terkait kemampuan untuk menciptakan sesuatu , kreativ ditunjukkan juga dalam memecahkan setiap permasalahan yang ada. Disaat pemuda sudah memiliki nilai kreativitas, maka ia dapat memberikan penawaran-penawaran yang berguna bagi pembangunan bangsa terlebih lagi dalam bidang politik dan pemerintahan. 

Penawaran yang diberikan pemuda ini dilakukan dengan mengajak pemuda lainnya untuk dapat membuat dan memberikan artikel tentang politik, sehingga secara sendirinya pemuda akan terdorong juga dengan hal itu dan mau mengambil bagian didalamnya. 

Selain itu, kemajuan teknologi tidak lepas dengan adanya "handphone". Pemuda dianggap lebih kreatif dalam bidang teknologi sehingga bagaimana peran pemuda dalam menanggapi berjuta genggam handphone tersebut agar nantinya tidak harus lagi menyuarakan persoalan politik dan pemerintahan secara langsung melainkan mampu di akses dan diterima oleh para penggenggam handphone tersebut dengan baik. 

Kembali pada bahasan awal karena di jaman milenial ini minat terhadap politik dan pemerintahan minim, pemuda juga dapat menjadikan teknologi yang canggih ini se kreativ mungkin agar kembali menarik minat generasi muda lainnya untuk memahami hal-hal yang justru penting untuk perkembangan negara kedepannya.

Hal ketiga yang perlu ditekankan kepada pemuda mengenai jiwa kepemimpinan, dimana pemuda mampu membawa perubahan terhadap perpolitikan  dan pemerintahan yang baik  melalui kepemimpinan yang berbasis pada idealisme dan kreativitas. Pemuda berjiwa pemimpin dianggap mampu untuk mencapai politik yang demokratis dan berintegritas. 

Betapa pentingnya apabila pemuda berani terjun langsung dalam lembaga politik meskipun dalam ruang lingkup yang kecil seperti halnya partai-partai yang ada di universitas. Partai atau lembaga politik inilah yang menjadi wadah dan menjembatani pemuda agar  mampu memahami masalah-masalah politik yang dirasa perlu dibenahi dan nantinya semangat organisasinya lebih besar dan terstruktur. 

Secara tidak langsung juga kita sebagai pemuda mendukung sistem pemerintahan yang nyata saat ini mengenai tiada demokrasi tanpa partai politik. Memimpin lebih menekankan pada penerapan langsung yang diikuti dengan idealisme dan kreativitas yang menjadi nilai, maka dalam penerapan secara langsung itu baik adanya pemuda menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai fondasi sehingga selain menerima aspirasi dari luar, pemimpin juga memiliki pendirian atau prinsip dalam memimpin. 

Memiliki jiwa kepemimpinan bukan berarti pemuda hanya memiliki jiwa untuk memimpin tetapi ada kalanya pula tuk dipimpin karena seorang pemimpin akan menjadi pemimpin yang baik apabila ia pernah merasakan bagaimana rasanya dipimpin. Kalau tidak pernah merasakan bagaimana rasanya dipimpin, bagaimana kita dapat mengetahui gaya kepemimpinan yang baik di mata orang banyak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun