Mohon tunggu...
Taufiqurochman anhar
Taufiqurochman anhar Mohon Tunggu... -

Beginilah aku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mungkin Kau Bosan

3 April 2014   17:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:08 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah apa yang salah dengan diriku, kini kau semakin menjauh. Apa yang sebenarnya terjadi ? Apa salahku ? Apa yang membuatmu begini ?

Aku merasa kau bukan dirimu,kau bukan yang aku kenal dulu.
Kemana kau yang sebenarnya ?
apa yang terjadi ?
Apa yang ada dalam pikiranmu ?
Apakah kini kau telah bosan ?
Apakah rasa mu kini telah hilang ?
Terlalu banyak tanya di hati dan pikiranku ,entah kini apa yang harus kuperbuat

Aku selalu berdoa agar hubungan kita terus dan terus berlanjut selamanya sampai benar2 waktu yang memisahkan kita.
Mungkin sekarang kau bosan mendengar suaraku,kau bosan melihat pesan dariku , tahukah kamu bahwa aku selalu menantikan pesan darimu,coba kau lihat lagi chat historymu,bagaimana kemesraan kita saat itu,ketahuilah aku merindukan itu.

mungkin kau bosan menatapku,duduk disampingku,tahukah kamu ? duduk berdua dan memandang senyummu adalah saat terindah dalam hidupku,disini aku merindukan itu,rindu senyummu yang menyejukkan hatiku,dan aku selalu ingin lebih lama lagi memandangmu.

Mungkin juga kamu merasa bosan mendengar nasihatku, taukah kamu bahwa aku sangat menaruh perhatian kepadamu, aku mungkin terlihat sok, tapi aku hanya ingin membuatmu menjadi lebih baik, hanya itu,aku tidak meminta agar kau berubah menjadi apa yang ku inginkan,itu semata hanya untuk kebaikan kita berdua..

Mungkin kau bosan mendengar kata-kata cintaku yang sering aku ulang yang mungkin menurutmu sok puitis,ketahuilah itu bukan rayuan gombal atau sebuah bualan,itu memang suara hatiku,itu keluar dari lubuk hatiku yang paling dalam.

Mungkin aku memang tidak punya apa-apa,aku tidak bisa seperti pasangan yang lainnya,yang bisa mengajakmu belanja di mall,makan di retoran mewah,mengajakmu jalan-jalan dengan mobil,maaf saat ini aku belum bisa,aku hanya punya cinta dan perhatian yang lebih untukmu,tolong terima ini dan akan aku janjikan kebahagiaan lebih dari itu.

Tapi kenyataan berkata lain,tanpa sebab kau memutuskan aku tepat dihari ulang tahunmu,hari special bagimu,tau gak? waktu itu sudah kupersiapkan semuanya,sebuah kado untukmu kue tar yang kuharap kau akan memberikan irisan pertamanya kepadaku,teman-temanku untuk memberimu surprise saat kau membuka pintu,dan ternyata itu hanya angan-angan yang tak bisa kugenggam.dan ternyata setiamu termakan oleh waktu.

Terima kasih untuk semuanya,mungkin dengan itu hari ulang tahunmu akan lebih terasa special dan bermakna,terima kasih atas luka yang kau beri.dengan berat hati ku do’akan semoga bahagia menyertaimu,bahagiakan dia yang telah membuatmu bosan kepadaku yang talah menggantikan tahtaku dihatimu. Tolong bahagiakan dia,jangan kau sia-siakan dia seperti aku.
Aku mencintaimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun