Mohon tunggu...
Noise Media
Noise Media Mohon Tunggu... Lainnya - Berita Netizen Terpercaya

Menyuarakan Aspirasi Mu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Geliat Penggunaan Panel Surya sebagai Energi Alternatif di Bogor Timur

15 November 2022   07:57 Diperbarui: 15 November 2022   08:09 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOTA BOGOR – Pemanfaatan energi energi surya sebagai energi alternatif terus dikembangkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebagai energi ramah lingkungan dan telah mempunyai basis yang kuat dalam aspek kebijakan pengembangannya ini diharapkan dapat mengatasi krisis energi. Saat ini penggunaan panel surya sebagai sumber listrik sangat disarankan, khususnya bagi setiap rumah tangga karena ada banyak manfaat yang didapat.

Tenaga surya sendiri merupakan energi bersih yang sangat berpotensial untuk dikembangkan di Indonesia. Masyarakat  yang menggunakan panel surya dapat mengurangi biaya listrik rumah tangga dan juga sangat ramah lingkungan. Sehingga, panel surya menjadi sumber energi terbarukan karena dapat digunakan untuk menghasilkan listrik selama matahari ada. Energi matahari tentunya adalah sumber energi terbarukan yang tidak akan habis sehingga tidak perlu khawatir akan ketersediaannya.

Maka dari itu, Sekertariat PLN Bogor Timur Yai Mulyadi mengatakan, di wilayah Bogor Timur banyak yang mengajukan penggunaan panel surya, tetapi semenjak sebelum Maret 2022 sebelum adanya peraturan baru, semua permohonan PLTS kemungkinan disetujui, tetapi dengan adanya sekarang peraturan baru untuk daya diatas 5.500 masih dipertimbangkan.

“Untuk perhitungan biaya listrik yang menggunakan Tenaga Surya, yang diakuinya sekarang sebesar 65% dan PLN tetap mendapat pemasukkan juga”, Ujar Yai Mulyadi Jumat, (11/11)

Sementara itu, Sutrisna selaku pengajar SMAN 4 Cibinong mengatakan, Terkait dengan panel surya tentu saja untuk membuat suatu sumber energi dari matahari yang membutuhkan teknologi tertentu memang belum memasyarakat karena masih dianggap biaya pembuatannya cukup mahal, jadi masih belum bisa di masyarakatkan. Panel surya teknologi yang bisa menyerap panas matahari didalam panel surya ada komponen yang bisa menyerap energi panas kemudian menjadi energi listrik.

dokpri
dokpri

“Fungsi utama dari penggunaan Panel Surya, secara langsung bisa mengurangi dampak negatif untuk lingkungan sendiri. Tetapi di Negara Indonesia belum memungkinkan menggunakan panel surya karena masih ada alternatif lain yang bisa digunakan untuk menggunakan suatu energi. Di Indonesia apabila melintasi daerah tertentu untuk lampu penerangan dalam biaya untuk jaringan yang cukup besar ada bebarapa lampu penerangan di jalan yang memang menggunakan panel surya,” ungkap Sutrisna melalui dalam jaringan (daring), Ahad (13/11)

dokpri
dokpri

Masyarakat yang menggunakan panel surya dapat mengurangi biaya listrik rumah tangga dan juga sangat ramah lingkungan, salah satunya pemilik roti Ka Nung yang menggunakan panel surya dalam upaya menghemat tenaga listrik. Usaha roti Ka Nung, Hafiez Askar menyebut sejak terpasang 2022, industri kelas menengah seperti UMKM dirasakan mampu menurunkan daya dari sisi ekonomi juga terbukti ramah lingkungan.

“Tujuan memakai panel surya dengan tujuan green energy untuk mendukung energi terbaru, untuk segi ekonomi nya membantu 40 sampai 50 persen, setelah memakai panel surya hanya memakai 20 kwh yang diambil dari listrik. Tetapi kalau kurang energi matahari, langsung masuk menggunakan energi listrik PLN. Backup nya tidak sampai full jadi tidak sampai batas maksimum dan karena ada terbatas dari peraturan PLN.”, ucap Hafiez Askar. Ahad (13/11)

Namun, sambung Hafiez jika tidak mendapatkan sinar matahari, terutama pada malam hari pihaknya mengaku tetap menggunakan listrik dari PLN dengan cara diimpor.

Sebagai masyarakat yang baik, kita harus peduli terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masa depan lingkungan. Maka dari itu, kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi energi yang ramah lingkungan sangat dibutuhkan demi mewariskan kelestarian lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun