Finlandia merupakan negara di belahan bumi utara, lebih tepatnya di benua Eropa yang mengalami suhu dingin karena letaknya yang dekat dengan Kutub Utara. Selain fakta bahwa Finlandia dekat dengan Kutub Utara yang membuat suhu terasa dingin, mereka juga pekerja keras. Luas Finlandia adalah 338.145 kilometer dan hampir seluas Jerman. Letak geografis negara ini berada di utara berbatasan dengan Samudra Arktik dan Finlandia juga merupakan pusat teknologi seluler seperti ponsel pintar atau telekomunikasi. Dengan koneksi internet dan teknologi canggih, Finlandia semakin mudah menjalin kerjasama dengan negara lain, termasuk Indonesia, misalnya dalam hal kopi. Neraca perdagangan antara Indonesia dan Finlandia telah mengalami defisit selama enam tahun berturut-turut. Duta Besar Finlandia untuk Indonesia dan ASEAN Jari Sinkari menjelaskan bahwa struktur ekonomi kedua negara sangat berbeda dan saling membantu. Misalnya, mesin yang dikirim dari Finlandia bisa membantu perusahaan Indonesia. Namun, menurut Jari, peluang kopi Indonesia di Finlandia sangat besar, karena Finlandia merupakan konsumen kopi terbesar di dunia.Â
Menurut data, Finlandia memiliki konsumsi kopi tertinggi di dunia. Dengan populasi 5,47 juta orang dan produk domestik bruto (PDB) sebesar $41.690 per orang per tahun, negara ini merupakan pasar kopi yang sangat menguntungkan. Indonesia menyadari besarnya potensi pasar Finlandia dan berpartisipasi dalam Helsinki Coffee Festival 2016 (22-24 April 2016) untuk menampilkan kopi Indonesia yang berbeda. Selain itu, Euromonitor menggambarkan pasar kopi Finlandia sebagai pasar yang matang dan stabil. Hal ini menciptakan peluang bisnis kopi bagi Indonesia di Finlandia. Konsumsi kopi tahunan di Finlandia adalah 54,7 juta kilogram (2014). Pemanggang Finlandia menghasilkan 46,4 juta kilogram kopi pra-panggang, 7,3 juta kilogram diimpor dan satu juta kilogram sisanya dikonsumsi sebagai kopi instan. Permintaan kopi di Finlandia jutaan kilogram tentu menjadi peluang yang menjanjikan karena pohon kopi tidak bisa tumbuh di negara empat musim ini. Beberapa produk kopi bersetandar Indonesia diketahui telah dipasarkan di Finlandia dengan merek Jawa Blawa Indonesia dan Kopi Gayo Sumatera melalui pemasok kopi terbesar Finlandia itu.
Kopi mentah yang masuk ke Finlandia berasal dari Brasil 40%, Kolombia 15%, Honduras 5,1%, Nikaragua 3,6%, Kenya 3,5% dan Peru 3,4%. Sisanya didatangkan dari negara Eropa lainnya dalam bentuk kopi sangrai. Data ini menunjukkan adanya masalah komunikasi dalam pemasaran kopi Indonesia di Finlandia. Berbagai aspek etika komunikasi bisnis seperti yang kita ketahui, mulai dari perkenalan, sapaan, perkenalan, negosiasi hingga penutupan kesepakatan, semuanya terkait dengan budaya. Kompleksitas etika bahasa nonverbal tidak hanya membutuhkan bahasa lisan tetapi juga bahasa nonverbal seperti isyarat, gerakan, sentuhan, ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, nada suara, keheningan, pakaian, penggunaan ruang, konsep. . waktu, kontrol emosi dan lain-lain. Perbedaan budaya antar negara juga sangat kompleks dan bervariasi dari budaya ke budaya. Masalahnya, apa yang dianggap baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, sopan atau kasar dalam satu budaya seringkali dipersepsikan berbeda atau bahkan berlawanan dengan budaya negara lain. Finlandia memandang keheningan sebagai bagian integral dari percakapan, dengan jeda yang dianggap tenang, bersahabat, dan pantas. Pada musim gugur, kopi Indonesia di Eropa akan dipasarkan kembali ke Finlandia. Hal ini menarik perhatian beberapa pengusaha Indonesia dan Finlandia. Indonesia dan Finlandia juga mengadakan virtual pertemuan untuk membahas kerjasama dibidang kopi yang diselenggarakan oleh Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia yang bekerja sama dengan KBRI Helsinki. Hal ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Indonesia untuk mempererat hubungan ekonomi dengan Finlandia dengan menyelenggarakan webinar Kopi Spesial Indonesia - Finlandia. Â Â
Selain itu, Indonesia juga bekerja sama dengan mitra Finlandia dalam mengadakan acara dan kompetisi kopi yang melibatkan para ahli kopi, roaster, barista, dan penggemar kopi. Kolaborasi ini dapat memperkuat jaringan antara pelaku industri kedua negara dan meningkatkan pemahaman tentang kopi Indonesia di kalangan konsumen Finlandia.Pemerintah Indonesia juga berusaha memperluas jangkauan distribusi kopi Indonesia di Finlandia dengan menjalin kemitraan dengan importir dan pengecer kopi lokal. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas kopi Indonesia bagi konsumen Finlandia dan meningkatkan eksposur merek-merek kopi Indonesia di pasar Finlandia. Diplomasi melalui kopi merupakan pendekatan yang efektif dalam membangun hubungan bilateral antara Indonesia dan Finlandia. Melalui promosi kopi Indonesia, kedua negara dapat saling menghargai dan memperkuat kerja sama di bidang perdagangan, pariwisata, dan budaya. Indonesia juga ingin memperluas wilayah distribusi kopi Indonesia di Finlandia dengan menjalin kemitraan dengan importir dan distributor kopi lokal. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketersediaan kopi Indonesia bagi konsumen Finlandia dan meningkatkan visibilitas merek kopi Indonesia di pasar Finlandia. Diplomasi melalui kopi merupakan alat yang ampuh untuk menjalin hubungan bilateral antara Indonesia dan Finlandia. Dengan mempromosikan kopi Indonesia, negara-negara dapat saling menghargai dan memperkuat kerja sama perdagangan, pariwisata, dan budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H