Mohon tunggu...
Fhauziah S A Putri
Fhauziah S A Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa S1 Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Sumber dan Media Pembelajaran Sejarah di Era Digital untuk Keterampilan Abad 21

25 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 25 Desember 2024   17:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mata pelajaran sejarah di masa kini itu underestimate. Sebagian besar peserta didik beranggapan belajar sejarah itu kurang menarik dan membosankan tentunya jika pada zaman sekarang pembelajaran sejarah masih menggunakan metode ceramah tanpa dibantu media pembelajaran yang menarik akan menyebabkan peserta didik kekurangan motivasi dalam mengikuti pembelajaran. Pada dasarnya, pembelajaran sejarah dapat menjadi lebih menarik dan tidak membosankan jika pendidik dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman serta memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi secara efektif. Dalam pembelajaran masa kini, terdapat banyak sumber dan media pembelajaran yang variatif terutama di era digital ini. Sebagai seorang pendidik, diharapkan dapat memanfaatkan digitalisasi sebagai upaya untuk mengikuti kemajuan zaman dan mengembangkan keterampilan.

Pembelajaran abad 21 menuntut penguasaan keterampilan 4C, yaitu Critical Thinking (berpikir kritis), Creativity (kreativitas), Communication (berkomunikasi), dan Collaboration (bekerja sama), yang menjadi fondasi penting dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global. Dalam konteks pembelajaran sejarah, penerapan keterampilan 4C ini sangat bergantung pada penggunaan media pembelajaran yang menarik serta akses yang mudah untuk memperoleh berbagai sumber belajar. Di era digital ini, teknologi menjadi alat yang sangat mendukung dalam proses pembelajaran sejarah, di mana media-media digital memungkinkan siswa untuk lebih mudah mengakses informasi, berpikir kritis terhadap berbagai peristiwa sejarah, serta mengembangkan kreativitas dan kemampuan berkomunikasi. Selain itu, teknologi juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkolaborasi secara virtual, memperluas wawasan.

Eksplorasi sumber dan media pembelajaran sejarah di era digital memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, terutama dalam mengembangkan keterampilan abad 21. Berikut adalah berbagai teknologi digital yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran Sejarah:

Penggunaan Media Visual, Audio, dan Multimedia

  • Menggunakan grafik, peta, simbol, model, video, dan podcast untuk menyajikan materi sejarah yang lebih menarik dan interaktif.
  • Membantu siswa memahami topik sejarah dengan cara yang lebih dinamis dan mudah dipahami.
  • Mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas siswa melalui analisis dan interpretasi berbagai media visual dan audio.

Kunjungan Virtual ke Museum dan Situs Sejarah

  • Memungkinkan siswa untuk mengunjunggi museum dan situs sejarah secara virtual melalui internet.
  • Contoh: Mengunjungi Museum Nasional Indonesia yang memiliki koleksi digital yang dapat diakses online
  • Memberikan pengalaman langsung mengenai sejarah meskipun siswa tidak dapat mengungjungi secara langsung tetapi mampu memperluas wawasan mereka.

Penggunaan Aplikasi Kuis Interaktif

  • Menggunakan aplikasi seperti Kahoot! atau Quizizz untuk membuat atau bergabung dalam kuis sejarah yang menantang dan menyenangkan.
  • Membantu siswa menguji pemahaman dan mengulang materi sejarah dengan cara yang interaktif.
  • Meningkatkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi melalui permainan tim.

Proyek Digital History

  • Siswa dapat membuat proyek digital history yang menggabungkan berbagai sumber sejarah dari internet, arsip digital, atau wawancara.
  • Proyek dapat disajikan dalam bentuk website, blog, podcast, video atau e-book.
  • Meningkatkan kreativitas, kolaborasi, dan keterampilan teknis siswa, serta memberi mereka kesempatan uuntuk mengkomunikasikan pemahaman mereka tentang sejarah melalui digital.

Menggunakan aplikasi kuis interaktif seperti Kahoot! dan Quizizz untuk mengulang materi sejarah memberikan cara yang menyenangkan dan efektif dalam memperdalam pemahaman. Setiap kuis menantang untuk berpikir cepat dan kritis, terutama dengan waktu yang terbatas, yang membuat pembelajaran menjadi lebih kompetitif dan memotivasi. Melalui Kahoot!, suasana kompetisi dengan teman-teman memperkaya proses belajar, sementara Quizizz memungkinkan untuk mengakses kuis kapan saja dan di mana saja. Umpan balik langsung dari aplikasi ini membantu untuk memahami bagian-bagian materi yang perlu diperbaiki. Selain menguji pengetahuan, aplikasi ini membuat konsep sejarah lebih mudah diingat dan dipahami dengan cara yang interaktif, yang mendukung pengembangan keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis dan kolaborasi.

Selain itu, pembelajaran sejarah semakin kaya dengan kunjungan virtual ke museum dan situs sejarah. Menggunakan tur virtual di Museum Nasional Indonesia, misalnya, memungkinkan untuk menjelajahi koleksi artefak dan dokumen bersejarah secara rinci tanpa batasan jarak. Setiap objek yang dilihat disertai penjelasan mendalam, yang membantu memahami konteks sejarah dengan lebih baik. Media visual, seperti video dokumenter dan grafik interaktif, juga memberikan gambaran hidup tentang peristiwa sejarah, mempermudah pemahaman tentang perubahan sosial dan perkembangan wilayah pada masa tersebut. Penggunaan podcast memperkaya pengalaman belajar dengan memberikan perspektif berbeda tentang sejarah melalui wawancara dengan sejarawan atau diskusi yang mendalam. Kombinasi media ini membuat proses belajar sejarah lebih interaktif dan menyenangkan, serta meningkatkan keterampilan abad 21 seperti literasi digital, kreativitas, dan komunikasi.

Dalam pemanfaatan teknologi digital sebagai media pembelajaran sejarah pasti memiliki kelebihan dan tentunya ada tantangan dalam pemanfaatannya. Kelebihan dari pemanfaatan teknologi digital sebagai media pembelajaran sejarah, antara lain:

  • Membuat materi sejarah lebih menarik dan interaktif, yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
  • Penggunaan berbagai media membantu siswa memahami topik sejarah dengan cara yang lebih dinamis, memperjelas konsep-konsep yang mungkin sulit dijelaskan hanya dengan teks.
  • Mendukung pengembangan keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi melalui analisis, interpretasi, dan kerja tim dalam berbagai platform digital.
  • Kunjungan virtual ke museum dan situs sejarah memungkinkan siswa untuk mengakses sumber sejarah yang autentik kapan saja dan di mana saja, tanpa terbatas oleh jarak fisik.
  • Pembelajaran menggunakan media digital, seperti tur virtual dan aplikasi kuis interaktif, membantu siswa meningkatkan keterampilan literasi digital yang sangat penting di era teknologi ini.
  • Media seperti video dokumenter, grafik interaktif, dan podcast memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peristiwa sejarah, memperkaya wawasan siswa mengenai perubahan sosial, budaya, dan politik.
  • Aplikasi kuis interaktif seperti Kahoot! dan Quizizz memberikan fleksibilitas dalam mengulang dan menguji pemahaman materi sejarah, memungkinkan siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja.
  • Penggunaan aplikasi kuis dan proyek digital history mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, meningkatkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi mereka. 
  • Fitur kompetitif dalam aplikasi kuis interaktif, seperti Kahoot!, memberikan suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam belajar.
  • Proyek digital history memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam menyajikan materi sejarah dalam berbagai format digital seperti website, blog, podcast, video, dan e-book.

Berikut ini adalah beberapa tantangan dalam pemanfaatan teknologi digital sebagai media pembelajaran sejarah, antara lain:

  • Terbatasnya penyediaan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di berbagai daerah, terutama di wilayah pedalaman atau terpencil, penggunaan perangkat teknologi bekas, kurangnya regulasi di bidang TIK, serta tingginya biaya untuk pengadaan dan pemakaian fasilitas TIK.
  • Kesulitan dalam memahami dan menanggapi nilai-nilai yang terkandung dalam pengalaman orang lain yang dibagikan melalui konten digital, serta pentingnya evaluasi terhadap kredibilitas dan relevansi informasi yang diperoleh dari internet.
  • Tantangan dalam menyesuaikan metode dan media pembelajaran sejarah dengan karakteristik peserta didik yang bervariasi, serta mengantisipasi perubahan profesi dan kebutuhan pasar kerja di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun