Mohon tunggu...
Fidelis Harefa
Fidelis Harefa Mohon Tunggu... Pengacara - Info Singkat

Berasal dari Pulau Nias, tepatnya di Nias Utara. Saat ini berdomisili di Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya. Co-Founder/Managing Partner Law Firm Kairos

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hari Gini, Masih Pakai Windows XP?

22 Februari 2015   05:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:44 1572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu, seorang teman datang bertamu ke rumah. Teman saya ini masuk kategori penikmat teknologi komputer. Untuk kalangan kami, dia inilah yang paling pertama menikmati teknologi terbaru, dan yang lain menyusul kemudian. Informasi soal teknologi terbaru selalu dia dapat lebih dulu karena profesinya sebagai teknisi komputer sekaligus owner di salah satu toko komputer di Palangka Raya.

Saat bertamu di rumah, dia menemukan saya sedang asik membaca di depan komputer. Spontan saya dengar dia ngomong: "Hari gini, masih pakai Windows XP?", sambil ketawa, nada ngejeklah... hehehe. Nah, ini dia, komentar kawan inilah yang menjadi inspiratif untuk melayangkan tulisan ini. Memang, komputer PC saya masih menggunakan Windows XP dan Ubuntu 14.04.

Bukan soal Baru dan Mahalnya, Tapi Fungsinya

Sejak beralih dari mesin ketik manual, tahun 1996, dan pertama sekali menggunakan komputer saya mengenal komputer yang belum menggunakan harddisk. Waktu itu masih menggunakan Flopy A dan B. Saat itu saya mulai menggunakan aplikasi Lotus 123 dan WordStar yang masih layar hitam itu. Mengolah kata dan operasi matematika, itu yang paling sering digunakan, dan fungsi itu ada dalam Lotus 123 dan WordStar. Tahun 1999, mulailah saya kenal komputer yang sudah menggunakan harddisk yang ukurannya sangat kecil, sebesar 172MB, dan berkenalan dengan Windows 3.1. Pengelohan kata yang saya gunakan adalah Word Perfect (WP). Versi WP yang saya gunakan terakhir kali adalah WP 10. Kemudian, secara bertahap, mulailah menggunakan Windows 95, Windows 98, Windows ME, Windows 2000 dan akhirnya menggunakan Windows XP. Tahun 2005, pernah mencoba Windows Vista yang menurut saya sangat berat. Lalu kemudian mengenal Windows 7 dan Windows 8.

Dari sekian Windows Operating System (OS), saya lebih jatuh cinta pada Windows XP, meskipun layanan Support untuk Win XP ini telah ditutup oleh Microsoft. Yang menjadi kata kunci untuk saya adalah "tahu fungsinya" dan "nyaman untuk digunakan". Bagi mereka yang tidak terlalu fanatik dengan dua kalimat ini akan menjadi pengikut setia produk Windows dan tentu saja akan mengikuti juga perkembangan perangkat keras komputer. Tidak heran bila hampir setiap kali diluncurkan Windows OS, tidak sedikit orang yang juga meng-upgrade perangkat kerasnya. Seiring dengan itu, mahalnya juga makin ngikut.

Tahun 2007, saya membeli komputer PC yang sampai saat ini saya pakai. Lumayan juga harganya saat itu. Saya beli di Palangka Raya dengan harga 7,5 juta dengan spek seperti terlihat pada gambar berikut. Dengan spesifikasi Komputer ini, saya coba berbagai OS, yang terakhir saya coba install sendiri Windows 8. Dari segi perfomance dan daya tariknya, sangat variatiflah penilaiannya. Namun, yang paling nyaman adalah Windows XP. Mengapa? Kinerja Komputernya sangat baik dan cepat. Alasan lain yang sangat penting adalah banyak aplikasi yang dulu pernah saya beli, dan sekarang sudah discontinue pembuatannya, tidak kompatibel dengan OS lainnya selain Windows XP. Sayang juga kan, kalau kita sudah punya aplikasi berbayar, lalu harus dibuang setelah mengganti OS.

[caption id="attachment_352331" align="aligncenter" width="569" caption="Dokpri: Secreenshoot (SS). Pada tahun 2007, spek ini sudah masuk kategori bagus dan cepat."][/caption]

[caption id="attachment_352336" align="aligncenter" width="564" caption="Dokpri(SS): Soal Microsoft Office, masih terinstal mulai dari Office 2003 s.d. Office 2010. Tinggal pilih kan?"]

14245319031424019845
14245319031424019845
[/caption]

Selain aplikasi-aplikasi berbayar lainnya, ada alah satu aplikasi yang sangat berharga dan susah untuk saya tinggalkan yakni perpustakaan mini Filsafat yang terinstal di Komputer saya ini.

[caption id="attachment_352333" align="aligncenter" width="567" caption="Dokpri (SS). Perpustakaan Mini Filsafat dan sekarang susah mendapatkan versi Desktop terbaru."]

14245314611055053308
14245314611055053308
[/caption]

Yang Dicintai, Pasti Dijaga Dengan Baik

Banyak orang hanya tau menggunakan komputer. Sedikit saja yang bisa menggunakan sekaligus bisa menangani servis dan maintanance. Untuk fungsi ini, saya beruntung. Selain sebagai pengguna, saya bisa servis sendiri. Tidak perlu membawanya ke teknisi komputer bila ada masalah. Bahkan, pada komputer ini, saya instal juga Linux Ubuntu Versi 14.04 sehingga menjadi Dual Boot. Asik kan? Windows menggunakan Win XP, Linux pakai Distro Ubuntu. Keduanya sangat bermanfaat.

[caption id="attachment_352334" align="aligncenter" width="567" caption="Dokpri (SS): Layar komputer saat login pada OS Ubuntu Versi 14.04"]

14245316571486975836
14245316571486975836
[/caption]

Untuk urusan ketak-ketik, baca-baca, coding dan lain-lain, pakai Windows XP saja. Untuk urusan berbasis networking, belajar perkembangan informasi teknologi, membuat inovasi, login ke Ubuntu aja. Nyaman pokoknya. Virus, no way, hahaha...

Karena jatuh cinta dengan Win XP, pengamannya juga harus yang berkualitas. Sejak 2009 saya sudah menggunakan Antivirus Eset NOD32 hingga sekarang. Untuk keamanan paling baik, haruslah menggunakan antivirus berlisensi. Jangan pakai yang trial segala. Dan terbukti, tidak ada masalah, tidak seperti dialami banyak kawan-kawan dimana komputernya keluar masuk bengkel.

[caption id="attachment_352335" align="aligncenter" width="567" caption="Dokpri (SS): Antivirus di PC saya yang bekerja baik hingga saat ini."]

14245318141325316070
14245318141325316070
[/caption]

Fungsi PC Belum Tergantikan

Atas dasar penuturan di atas, saya merasa bahwa fungsi PC yang selama ini saya gunakan untuk pekerjaan Grafis, Programming (terutama bila membutuhkan Local Server), Networking dan juga perpustakaan-perpustakaan mini yang pernah saya miliki belum bisa digantikan oleh beberapa perangkat yang sudah ada. Laptop saya mengikuti perkembangan terbaru dan masih bertahan di Windows 8. Tablet Samsung juga masih mengikuti perkembangan bertahan di Android Versi Kitkat. Ternyata tidak se-kaya dan selincah PC yang hanya terinstal Windows XP ini.

Kita banyak tergoda dengan istilah "praktis". Oleh karena itu, kita banyak memburu perangkat-perangkat mobile yang serba mini. Ternyata, dengan perangkat-perangkat itu kita telah memangkas daya kreatifitas kita dan harus memaksakan kebiasaan kita sebelumnya dengan perangkat-perangkat yang belum kompatibel dengan seluruh kebutuhan kita. Yah, repot dong. Maka, secanggih apa pun perkembangan perangkat keras saat ini, juga OS yang semakin mutakhir, pengguna komputer selalu mampu memilih versi TERNYAMAN yang tidak mematikan kreatifitasnya.

Saya ingat kata Albert Snidjers, Guru Besar Filsafat, yang dulu menjadi dosen saya di Fakultas Filsafat Unika St. Thomas mengatakan: "Teknologi hadir sebagai sarana bagi manusia, bukan manusia yang dimanfaatkan oleh teknologi". Kala itu, pada tahun 2003, beliau masih setia menggunakan Windows 95. Pernah ditawarkan untuk mengupgrade OS bahkan mengganti perangkat keras. Namun beliau sangat tidak setuju. Dia mengatakan: "Jangan sampai hal-hal baru itu membuat saya terhenti dan tidak bisa berkreasi. Setiap teknologi memiliki generasinya, baik pembuatnya, maupun pemakainya".

Menjadi Bodoh Di Era Teknologi

Saya memiliki banyak pengalaman dengan teman-teman yang bekerja di instasi pemerintahan. Pemerintahan kita sangat doyan untuk mengikuti perkembangan teknologi, termasuk teknologi komputer. Setiap tahun, selalu saja ada pengadaan barang-barang dengan mengikuti perkembangan kemutakhiran teknologi. Alhasil, sangat mengecewakan. Ternyata, tidak didukung oleh Sumber Daya Manusianya. Akhirnya, mereka yang sudah sangat familiar dengan Windows XP atau Windows 7, misalnya, menjadi bodoh lagi dan harus menyesuaikan dengan teknologi terbaru. Selalu start dari awal lagi untuk belajar dan tidak ada inovasi baru dalam memaksimalkan teknologi yang ada.

Soal penggunaan komputer, tidak bisa disamakan untuk semua orang. Selalu tergantung pada "SEJAUH MANA KOMPUTER ITU MEMBANTU DAN NYAMAN". Baru dan mahal tidak menjamin soal cita rasa ini. Yang paling menjamin itu adalah kefasihan penggunanya. Jadi, kalau pun ada yang mengatakan "Hari gini, masih pakai Windows XP!", biarin aja. Hehehehehe...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun