Naiknya harga minyak dunia telah merasa rendah anggaran nasional kita dan membuka mata kita pada fakta bahwa energi terbaru harus memainkan peran kunci di masa depan.
Pada tahun 2021, hanya akan ada 11,15 GW kapasitas setrum terpasang bersih di Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 4,3%.
ersaingan harga yang semakin ketat untuk peralatan energi hijau, terutama karena harga panel surya yang terus turun dari waktu ke waktu, membuat penggunaan bersih semakin diminati, apalagi dengan adanya teknologi baru mulai dari pumped storage hingga hydropower.Â
Sistem penyimpanan energi berbasis listrik, hidrogen, dan baterai (BESS) yang melimpah. Menurut Departemen Energi dan Sumber Daya Alam, harga pembangkit listrik intermiten telah turun hampir 80% selama dekade terakhir, dari $5.000 menjadi $1.000 per kWh.
Mengingat harga minyak dunia yang melonjak, pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan kembali harga BBM bersubsidi saat ini. Tak ayal jika pemerintah tidak menyesuaikan harga BBM bersubsidi, kenaikan harga minyak mentah dunia bisa menekan keuangan pemerintah, sehingga perlu dikatakan bahwa harga BBM bersubsidi akan ditinjau kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H