dan tiba - tiba seorang pemuda datang dan menghancurkan lukisannya itu, pelukisa itu marah bukan main. ia menghampiri pemuda itu dan memakinya........
kakak menggantungkan ceritanya seakan memancingku untuk bertanya. yah memang pada akhirnya aku bertanya padanya.
'kak, mengapa pemuda itu jahat sekali?' tanya ku dengan kepolosanku.
kakak tersenyum. lalu ia menjawab, 'coba kamu bayangkan jika pemuda itu tidak menghancurkan lukisannya, si pelukis pasti akan jatuh dan ia akan mati, pelukis itu sampai kapanpun akan coba mencari sisi dimana ia bisa melihat lukisannya yang indah dengan nyaman, tapi dia takkan pernah puas dengan hasil penglihatannya itu,' kakak menghela nafas sebentar, lalu melanjutkan, 'pemuda hanya ingin menyelamatkan nyawa sipelukis itu. dia sendiri tau apa yang dilakukannya itu jahat, dia sadar itu jahat sekali, tapi ia juga tidak mau pelukis itu mati seperti itu. dia bahkan sudah tau akibat apa yang akan diterimanya jika dia merusak lukisan itu, dia mungkin saja dibunuh oleh sipelukis, karena itu memang hak pelukis. tapi kembali lagi pada tujuan awal, pemuda-hanya-ingin-menyelamatkan....'
aku mendengarkan kata - kata kakak ku baik - baik dan akupun mendapatkan sebuah kesimpulan yang cukup membuatku sadar bahw opiniku tentang tuhan tadi itu salah.
'sekarang aku tau alasan tuhan mengambil sahabatku, karena tuhan tak ingin dia lebih menderita lagi, mengambilnya ke pangkuannya itu adalah keputusan yang baik, karena tuhan lebih tau yang terbaik untuk umatnya.' ucapnya kemudian.
kakak mengangguk dan tersenyum padaku, dia mengusap kepalaku dengan sayang. 'tuhan berilah tempat ternyaman untuk sahabatku disana, jaga dia bersamamu....' ucapku dalam hati
*thank you so much for my bigbrotha ALDI who told me story about 'a painter'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H