Mohon tunggu...
Figo Rimba Fatika
Figo Rimba Fatika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Even the best can be improved.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merosotnya Akhlak dan Adab Disebabkan Perkembangan Zaman dan Globalisasi

11 Oktober 2021   18:10 Diperbarui: 11 Oktober 2021   19:34 5759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani (dosen FH Unissula)
Penulis : Figo Rimba Fatika (Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Unissula)

Perkembangan dunia yang global serta munculnya paradigma barat yang bersifat sekuler menunjukkan ketidak adanya hubungan kuat antara ilmu pengetahuan dan juga ilmu agama. Di sisi lain paradigma sosialisasi menguatkan jawaban ini titik bahwa agama tidaklah berperan kuat sebagai pedoman bangsa kita. Di era ini titik perkembangan budaya seakan-akan tidak adanya barometer agama dalam kehidupan.

Penyebab kemerosotan akhlak itu sendiri disebabkan oleh orientasi bangsa yang terlalu berlebihan terhadap adanya materi. Pendapat ini dikuatkan dengan pandangan yang menunjukkan bahwa agama bukan merupakan unsur utama, seperti contoh seringnya anak remaja sekarang yang melupakan kewajibannya dalam islam, dengan menomor satukan ponsel ataupun alat elektronik lainnya dan menomor duakan kewajibannya. 

Seperti halnya menunda sholat ataupun melupakan adab akhlak dalam berperilaku. Kemudian model dan cara berpakaian yang tidak islami seperti memperlihatkan aurat. Saat ini pengaruh pergaulan bebas pada remaja seakan tidak mengenal tatakrama, semakin terkikisnya nilai-nilai keimanan adalah salah satu penyebab dari globalisasi.

Di era globalisasi ini, munculnya alat-alat canggih juga sangat berpengaruh terhadap perubahan akhlak pada generasi muda islam. Pada saat ini perilaku mereka justru banyak terfokus terhadap ponselnya di bandingkan peduli dengan keaadaan di sekitar, maupun kewajibannya. 

Dari sinilah otak manusia khususnya generasi muda islam di desain dengan sedemikian rupa oleh bangsa barat dengan tujuan sedikit demi sedikit untuk merusak atau menghancurkan generasi islam yaitu dengan cara memunculkan alat-alat elektronik yang canggih, yang di sebut dengan penjajahan akhlak terutama di zaman modern ini. Hal tersebutlah yang menjadi penyebaba utama terkikisnya akhlak generasi muda saat ini jika di salah gunakan. 

Memang tidak semua teknologi yang canggih membawa dampak negatif, tetapi semua itu di  kembalikan kepada penggunanya, ketika seseorang bisa membentengi dirinya maka ia akan bisa membedakan budaya-budaya yang tidak semestinya ditiru. Tatapi kebanyakan generasi muda islam zaman sekarang terbawa oleh aliran barat misalnya saja dapat di lihat dari mode pakaian yang mereka kenakan.

Merosotnya akhlak generasi saat ini selain di sebabkan oleh globalisasi, tetapi juga di sebabkan kurangnya pendidikan yang menekankan pendidikan akhlak dan adab terutama pada sekolah umum yang dalam proses pembelajaran kurangnya penekanan pada pendidikan akhlak.

Hal ini kembali ke point awal yaitu adanya ketidakseimbangan ilmu pengetahuan dan ilmu agama menjadikan dunia sebagai target dan tujuan bukan sebuah sarana . Jadi, adanya kegoyahan ketika melihat nikmatnya duniawi.

Saya pernah mendengar hadist yang berbunyi "Orang yang tinggi akhlaknya meskipun rendah ilmunya maka lebih mulia daripada orang yang tinggi ilmunya tapi kurang akhlaknya."

Selanjutnya ada dalil mahfudzot yang pernah saya pelajari, yaitu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun