Mohon tunggu...
Dedi Eka
Dedi Eka Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Larang Pejabat Bawa Rombongan Banyak, Jokowi Malah Boyong Menantu dan Cucu

7 Juli 2017   04:44 Diperbarui: 7 Juli 2017   16:11 4619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: detik.com

Dalam sidang kabinet tanggal 2 November 2016, Presiden Jokowi memberikan arahan kepada Menteri atau pejabat. Arahan yang disampaikan Presiden tersebut dituangkan dalam surat tertanggal 29 November 2016, berisi lima poin dan ditanda tangani oleh Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung dan ditembuskan kepada Presiden, Wakil Presiden.

Pada poin kedua arahan isinya "Menteri atau pejabat harus selektif dalam melakukan kunjungan kerja atau perjalanan dinas ke luar negeri dan fokus pada hal-hal yang penting, tidak membeli barang-barang mewah di negara yang dikunjungi, dan jangan terlalu banyak membawa rombongan".

sumber foto: detik.com
sumber foto: detik.com
Dalam poin tersebut sangat jelas kalau Jokowi melarang pejabat untuk membawa rombongan terlalu banyak saat kunjungan ke luar negeri. Bisa diartikan rombongan yang tidak perlu jangan diajak, karena dapat memboroskan anggaran negara. Atau duit rakyat akan banyak dihabiskan.

Tapi sayang, Jokowi yang memberikan arahan tapi dia melanggar sendiri apa yang diucapkan. Jokowi sebagai pemimpin seharusnya memberikan contoh, jika dia melarang anak buah untuk membawa rombongan terlalu banyak maka sepatutnya dia juga tidak mengajak menantu dan cucunya dalam kunjungan kerjanya ke Luar Negeri.

Bagaimana mungkin anak buah akan menjalankan arahan pimpinan dengan baik jika pimpinan tersebut melanggar sendiri apa yang diucapkan. Menurut beberapa ahli hukum menyebutkan kalau apa yang dilakukan Jokowi tersebut tidak melanggar aturan, tapi kembali lagi dengan apa yang pernah diucapkan Jokowi sebelumnya. Dia mengeluarkan surat arahan yang melarang hal itu, tapi dia sendiri yang melanggarnya.

Kecuali kehadiran menantu dan cucunya memang terkait dengan substansi pertemuan saat kunjungan kerja. Mungkin hal itu berbeda dan dianggap penting untuk diajak.

Akibat yang lebih besar adalah hilangnya kepercayaan publik terhadap Jokowi. Jangan sampai Jokowi dianggap memanfaatkan fasilitas negara yang dibiaya dari pajak yang dipunggut dari rakyat untuk kesenangan keluarganya. Awal jadi Presiden, Jokowi malah menggunakan pesawat komersil untuk menghadiri wisuda anaknya di Singapura, kenapa sekarang Jokowi seperti mengajak keluarganya pergi jalan-jalan pakai pesawat kepresidenan.

Sebelumnya, Jokowi juga mendapatkan kritikan terkait dengan tas yang digunakan istri dan anaknya saat liburan ke Ragunan. Saat itu Iriana dan Kahiyang menggunakant tas bermerk luar negeri, padahal bulan April lalu Jokowi telah meminta untuk menghentikan beli produk luar negeri dan cinta produk dalam negeri.

sumber: detik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun