Mohon tunggu...
Farah Nur Faridah
Farah Nur Faridah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Farah is a fourth-year Biology student at Diponegoro University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kesadaran dan Memberdayakan Remaja Melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi

5 Agustus 2023   23:07 Diperbarui: 5 Agustus 2023   23:07 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan seksual remaja menjadi isu yang mendesak dan kompleks di Indonesia. Berdasarkan data dari Survei BPS pada tahun 2014, sekitar 1,5 juta remaja mengalami kekerasan seksual, dengan 900 ribu di antaranya laki-laki dan 600 ribu perempuan. Selain itu, angka kehamilan di usia remaja juga masih tinggi, terbukti dengan sekitar 33,93 dari 1000 perempuan berumur 15-19 tahun melahirkan pada tahun 2021.  Fenomena ini menunjukkan perlunya langkah konkret dalam mengatasi tantangan kesehatan seksual remaja. Berdasarkan hal ini, kami Tim II KKN UNDIP 2023 berupaya mengatasi masalah ini dengan mengadakan pendidikan kesehatan reproduksi pada siswa dan siswi SMK Muhammadiyah Wanasari, Kabupaten Brebes. 

Berdasarkan hasil survei, siswa siswi SMK Muhammadiyah Wanasari belum mendapatkan edukasi mengenai kesehatan reproduksi terpadu. Edukasi menyasar pada kelas 10 karena membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi perlu dilakukan sedini mungkin dan pada tingkatan ini siswa telah beranjak dewasa sehingga adanya pembekalan informasi mengenai isu ini diharapkan dapat memberdayakan individu dalam menegakkan hak-hak kesehatan reproduksinya.  

Pendidikan kesehatan reproduksi remaja terbukti dapat menunda inisiasi hubungan seksual, menurunkan pengambilan keputusan berisiko, meningkatkan penggunaan kontrasepsi, mencegah aborsi akibat kehamilan di luar nikah maupun pernikahan di usia dini, mencegah penyakit menular seksual, dan mencegah kekerasan serta pelecehan seksual. Membekali remaja dengan pengetahuan mengenai isu ini akan memberdayakan remaja untuk mewujudkan kesehatan, kesejahteraan, dan martabat mereka; mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang saling menghormati; mempertimbangkan bagaimana pilihan mereka memengaruhi kesejahteraan mereka sendiri dan kesejahteraan orang lain; serta memahami dan memastikan perlindungan hak-hak mereka sepanjang hidup. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi pada siswa siswi SMK Muhammadiyah Wanasari dilakukan pada 22 Juli 2023 dengan audiens berupa murid dari kelas 10 jurusan Akuntansi serta Teknik Komputer dan Jaringan. Pemaparan materi diawali dengan permaian quiz mitos atau fakta mengenai pembelajaran kesehatan reproduksi. Pada tahap ini, peserta diedukasi mengenai pembelajaran kesehatan reproduksi tidaklah sama dengan mempelajari pornografi dan organ reproduksi bukanlah sebuah hal yang tabu. Setelah itu, pemaparan materi mengenai sistem reproduksi wanita, menstruasi, kehamilan, sistem reproduksi pria, mimpi basah, kebersihan pribadi, dan penyakit menular seksual dilaksanakan dengan interaktif. Pada akhir pemaparan materi beberapa peserta dengan antusias bertanya seputar materi yang telah dipaparkan. Selain mendapatkan pemaparan materi, siswa siswi SMK Muhammadiyah Wanasari juga dapat membaca buku yang berjudul "Semua yang Mau Kamu Tahu tapi Tabu" yang telah didonasikan pada perpustakan. Adapun isi dari buku ini meliputi pubertas, gender, dan relasi. 

Tidak hanya memberikan manfaat dalam menurunkan angka kehamilan dini dan kekerasan seksual, Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja juga mendorong perkembangan keterampilan hidup yang esensial seperti komunikasi, percaya diri, tanggung jawab, dan empati. Keterampilan hidup ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas pemuda baik dari segi profesional maupun personal. Dilaksanakannya program ini, diharapkan akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan siswa dalam menghadapi tantangan kesehatan seksual mereka, serta berkontribusi dalam mengurangi angka kehamilan dini, kekerasan seksual, dan diskriminasi berbasis gender.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun