"Amy : selamat syela, aku harap kamu bisa mempertahankan ini ya!"
"Syela ; tentu saja, sudah kubilang aku yang berhak mendapat ini semua dan aku sangatlah multitalenta, tidak seperti kamu yang pecundang."
Amy hanya terdiam dan tidak menjawab sepatah kata apapun dari mulutnya, ya sepertinya hati Amy sedang meringis akibat perkataan itu...
Akan tetapi ternyata seorang ibu peri bernama silvonia sedang mengawasi amy..
"Silvonia : oh gadis yang malang, aku yakin suatu hari nanti, kebaikan hatimu akan membuatmu bersinar."
Dan disaat peri mendatangi syela, ia berucap ...
"Lihatlah nak, aku akan mengajarimu tenang nilai nilai moral, dimulai dari menghargai segala perjuangan, menghormati orang lain serta caranya bersyukur."Â
Pada keesokan harinya, syela pergi ke taman untuk melihat matahari terbenam..
Dia melihat anak laki laki sedang berdiri didepan pintu taman , lalu syela menghampiri anak itu, dan ternyata anak itu bernama jhonas...
"Syela : hei sedang apa kau disana?"
"Jhonas : menunggu ayahku pulang bekerja, rumah kami ada di belakang taman, ya hanya sebuah gubuk tua yang sudah tidak kokoh lagi, dan aku heran dengan orang orang kota karena seharusnya mereka yang tinggal serba mudah bisa mengerti arti dari bersyukur dibanding kami, namun ternyata Mereka tidak pernah sadar akan hal itu, dan mereka menginjak injak orang tidak mampu seperti kami padahal kita tetaplah manusia yang perlu diperlakukan sama dan tidak seharusnya dianggap sebelah mata!"