Semua anak pasti ingin menjadi yang terbaik, begitupun dengan kedua orang tua kita. Aku adalah seorang anak yang suka mencoba banyak hal, banyak sekali harapan yang diberi padaku saat aku mencoba hal baru, tetapi aku memilih untuk lebih mencintai seni, tepatnya musik dan tari tradisional. Sejak aku masuk taman kanak-kanak aku senang sekali bermain musik, dan memasuki sanggar tari memori indah ku bermula dari situ.
Aku mempunyai pertunjukan pertama ku, di suatu mall yang berada di Jakarta, pada tahun 2016. Aku senang menari, aku menampilkan tari kinang kilaras, dari situ aku mengetahui bahwa aku sangat suka tampil didepan banyak orang, alih alih gugup, aku merasa menemukan jati diriku.Â
Saat aku berumur 6 tahun aku mengikuti lomba menyanyi yang diadakan oleh stasiun TV (DUBI-DUBI-DAM) yaitu RTV, aku suka dengan semua lagu Naura Ayu, si penyanyi cilik pada masa itu. Saat aku melaksanakan lomba Naura Ayu pernah menjadi salah satu bintang tamu salah satu acara yang bernama PESTA SAHABAT pada lokasi yang sama, setelah aku selesai lomba aku segera mengunjungi tempat dimana Naura Ayu berada, dia sangat memotivasi ku dalam bernyanyi, saat aku menyapanya dan berfoto bersama, aku benar benar bermimpi menjadi musisi yang hebat seperti "Naura Ayu" idolaku.
Dengan pengalaman menakjubkan di masa kecilku, aku benar benar tumbuh menjadi seorang anak yang menyukai seni, secara khusus musik. Aku mulai belajar semua alat musik yang aku tahu, saat aku umur 7 tahun, aku sangat suka bermain drum dan aku masih mengingat lagu yang pertama kali aku mainkan, yaitu "Setinggi Langit" dengan penyanyi Naura Ayu. Aku punya ayah yang sangat berbakat, beliau bisa memainkan berbagai macam alat musik, bahkan trombone, aku diajari bermain gitar dan piano sejak aku berumur 6 tahun, dan aku selalu mengagumi ayahku dalam diam.
Perjalanan penuh makna itu membuahkan hasil, diriku sekarang benar benar menyukai musik, dan masih ingin menjadi yang terbaik. Aku mengikuti sebuah band, yang bernama MIKABAND, kami sudah melalui berbagai macam pertunjukan, khusus nya JP2CUP dimana kami berhasil masuk ke babak final dengan latihan yang intens dan pada saat proses menuju babak final kami selalu mengandalkan satu sama lain, juga membantu apabila ada yang kesusahan, namun hasilnya kurang memuaskan, tetapi kami juga dengan lapang dada menerima kekalahan dan menjadikannya pelajaran, dari perlombaan ini aku belajar apa artinya persahabatan.
Pengalaman ku sedari kecil membentuk diri ku yang sekarang, aku menjadi seseorang yabg teguh terhadap kegagalan dan menjadi seseorang yang tidak jumawa saat aku menerima kemenangan. Perjuangan ku akan tetap dilanjutkan, aku akan mengambil nilai moral dari semua pengalaman ku untuk menjadi yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H