Pelecehan terhadap perempuan bukan hanya terjadi secara offline namun juga online. Contoh sindikat kejahatan scammer cinta yang selalu mencari mangsa lewat media sosial dan aplikasi dating. Ini adalah kejahatan online paling sadis.Β
Para korban yang mengira cinta si laki laki nyata ternyata hanya fatamorgana. Mereka Β dirugikan secara moril dan materil. Uang hilang ratusan juta, dipermalukan pula.Β
Jangan biarkan dirimu dilecehkan :Β
Kadang ketika seorang perempuan jatuh cinta, walau belum pernah berjumpa. Ia rela melakukan apa saja demi membahagiakan sang pujaan. Sayangnya ia berurusan dengan scammer cinta yang jago akting berpura2 cinta. Selama kiriman uang lancar maka rayuan terus bertaburan. Jika stop mengirim uang maka keluarlah sifat asli pelaku. Apalagi jika korbannya sudah terlanjur khilaf, maka keluarlah kata kata hinaan, ancaman bahkan dipermalukan lewat media sosial.
Waspada Dengan Tanda Tanda Ini :Β
Jika mengenal laki laki lewat dunia maya, perhatikan tanda tanda ini. Apakah si dia tebar pesonam pamer jabatan, pamer gaji, tebar janji janji manis, mengarang cerita iba. Maka itulah tanda tanda scammer cinta. Ujungnya pasti sidia butuh uang. Apalagi berani mengajak mesum. Tolak dengan tegas! Jangan biarkan dirimu dilecehkan/direndahkan! Β Jangan membuang waktu. STOP dan BLOK!
Siapa lagi yang mampu menjaga harga diri selain dirimu sendiri.
Himbauan :Β
Wahai perempuan, jangan pernah mau dijadikan ATM oleh laki laki.Β
Jangan mau menjadi pelepas dahaga laki laki durjana.
Lawan segala bentuk pelecehan terhadap perempuan!Β
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H