Virus Corona begitu cepat menyebar dan melumpuhkan kegiatan ekonomi di seluruh dunia.
Sudah 12 hari saya diam dirumah, tak lagi ada kegiatan di luar seperti yang biasa saya lakukan. Tempat saya bekerjapun sudah tutup karena dampak Corona. Jangan ditanya bagaimana rasanya biasa aktif diluar tiba tiba harus diam di rumah. Namun demi kebaikan bersama maka ย dengan ikhlas harus saya jalani. ย
Saya dan suami termasuk warga senior ย yang dianjurkan ย diam dirumah karena usia kami diatas 60 tahun. Kami boleh keluar rumah ย hanya untuk ย belanja di super market , olah raga ringan keliling blok, ke dokter dan ke apotik. ย Saya sendiri suka berjemur jam 10 pagi di kebun kecil kami. Sedang suami lebih suka olah raga di dalam rumah dengan treadmill.
Sudah 8 tahun saya dan suami tinggal di daerah pinggiran kota ( suburb) Clarkson, kira kira 35 menit dari kota Perth. ย Town house yang kami tinggali berada tepat di depan stasion kereta api dan terminal bus Clarkson.
Tetanggaan dengan apotik dan medical centre jadi memang sangat praktis. Didepan rumah tempat parkir taxi taxi. Dulu saya kira di sini bakal tak bisa tidur karena berisik. Ternyata tidak sama sekali karena letak jalan kereta di bawah tanah. Selain itu pintu rumah kami ย terbuat dari kaca dua lapis ( double glass ) sebagai peredam suara.ย
Belum lagi week end banyak yang malam mingguan menggunakan kereta api. Shopping center ramai ย pengunjung, apalagi saat jam makan siang. Imbas corona banyak usaha kecil dan besar tutup, orang orang kehilangan pekerjaan.ย
Clarkson bagai ghost town, siang sepi hanya ada beberapa mobil parkir dan orang jarang yang lewat. Apalagi malam hari ย sepi sekali. Begitu juga ย kota kota lain di Western Australia seperti Perth yang biasanya sangat ramai.
Apalagi setelah ada peraturan dari pemerintah tentang harus tutupnya tempat usaha . Gathering hanya boleh dua orang saja. ย Jika tidak ada kepentingan harus diam dirumah. Tak ada pengunjung maka dengan sendirinya tempat usaha yang boleh bukapun perlahan harus tutup.
Supermarket :ย
Supermarket raknya banyak yang kosong, padahal sebelumnya tak pernah terjadi. Mungkin akibat beberapa ย minggu lalu orang orang banyak yang panik dan memborong barang barang kebutuhan seperti ย toilet paper , hand sanitizer dll.
Kasihan para lansia yang tak kebagian. Apalagi di kota besar seperti di Sydney ada yang berantem rebutan tissue paper. ย Untung saya dan suami bukan tipe orang yang panik. ย Tetap saja belanja mingguan seperti biasa.
Melihat situasi kurang kondusif maka keluar peraturan dari dua supermarket besar ย :
- Woolworth dan Coles, buka jam 7 pagi sampai jam 8 khusus ย untuk warga senior dan pensioner. ย
- Beberapa barang kebutuhan seperti toilet paper, hand sanitizer dll, juga minuman dan makanan seperti susu, frozen food dll pembeliannya dibatasi.ย
- Diusahakan tidak membayar dengan uang cash.
- Dulu kasir supermarket yang memasukan belanjaan kita tapi sekarang harus kita sendiri. ย
Semoga badai ini segera berlalu, rasanya tak enak diam di rumah terus.
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT, diberi kesehatan prima ย dan dijauhkan dari segala penyakit. Aamiin YRA. Saya percaya dibalik awan kelabu akan ada pelangi indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H